Tanimbar, Kabarsulsel-Indonesia.com; Maraknya operasi telur ikan terbang di perairan Seira, membuat banyak mafia perikanan dan oknum-oknum tertentu meraup keuntungan dibalik operasi ratusan kapal andon yang mengeksploitasi telur ikan terbang secara berlembihan.
Hal itu mengakibatkan ancaman terhadap nelayan lokal, petani rumput laut gagal panen, populasi ikan terbang berkurang dan memutus mata rantai makanan ikan tuna di perairan Seira.
Seperti diketahui, fakta menunjukan bahwa oksploitasi telur ikan terbang di Tanimbar, secara khusus di perairan Seira itu, diduga tidak mendatangkan manfaat bagi masyarakat dan nelayan lokal di Tanimbar, kemudian merugikan daerah. Hingga akhir ini tak diketahui kontribusi hasil pajak yang masuk ke daerah.
Kepada wartawan media ini, Nikolas Frets Besitimur,S.Sos Wakil Ketua DPC Partai GERINDRA Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengatakan, operasi nelayan andon sudah dilakukan dari sejak tahun 2012 hingga 2023.
Hasil eksploitasi yang diambil dari Tanimbar selama ini berjumlah 7.296 Ton, ‘Ini eksploitasi secara berlebihan’ herannya pemda tidak bisa berbuat apa – apa, kenapa demikian? karena hasil kerja sama Pemprov Maluku dengan Pemerintah Sulawesi Selatan, lalu kemudian izin diterbitkan.
“Hitungannya begini, Dalam satu bulan saja, telur ikan terbang yang dieksploitasi sebesar 152 ton, dari angka ini kemudian dihitung selama 4 bulan maka mencapai 608 ton, sementara operasi telur ikan terbang tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2012 maka dari 608 ton itu jika dihitung dari tahun 2012 sampai pada tahun 2023 maka total keseluruhan eksplotasi telur ikan terbang yang di ambil oleh nelayan andon di perairan Seira sebesar 7.296 ton, hasil ini sangat fantastis dan tentu akan mengancam populasi ikan terbang di Kabupaten Kepulauan Tanimbar akan punah,”tetangnya.
Ditambahkan, akibat Eksploitasi telur ikan terbang yang dilakukan oleh para menimbulkan ancaman terhadap kepunahan Terbang Punah, Ikan Tuna juga akan punah di perairan Seira karena makanannya diambil habis, Nelayan Lokal di Tanimbar Mati, Korbanya Petani Budidaya Rumput Laut di Seira Gagal Panen, Pencemaran lingkungan Laut, kemudian di Era Blok Masela nanti, Tanimbar jadi penonton karena telur ikan terbang diambil habis, padahal telur ikan terbang itu paling dibutuhkan, makanan yang paling disukai oleh orang barat, dengan harga yang sangat mahal sampai jutaan rupiah.
“Semoga Pemerintah Provinsi Maluku tidak menutup mata terhadap aspirasi masyarakat Seira soal eksploitasi telur ikan terbang yang digarap oleh nelayan luar selama ini. Saya harap agar Gubernur Maluku Murat Ismail segera ambil tindakan untuk hentikan ini jika tidak ‘Semoga masyarakat Seira Blawat masih mau percaya dan memilih Murat Ismail pada periode kedua”. Tutupnya.
Komentar