Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Program Beasiswa 1.000 Mahasiswa milik Pemerintah Kabupaten Fakfak resmi mencatat kemajuan signifikan. Hingga awal September, sebanyak 1.400 berkas mahasiswa dinyatakan lolos verifikasi dan siap menerima bantuan pendidikan.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Fakfak, Muhammad Tahir Patiran, S.Sos., M.M., menjelaskan bahwa jumlah penerima yang terverifikasi ini melampaui target awal program.
“Judulnya beasiswa 1.000 mahasiswa, tapi faktanya jumlah penerima bisa mencapai 2.000. Semua tetap kami akomodir, meski anggaran tahun ini hanya Rp4 miliar,” ujar sekretaris dinas pendidikan yang akrab dipanggil Mopa, Senin (8/9).
Penerima beasiswa diklasifikasikan secara detail: mahasiswa Orang Asli Papua (OAP) dan non-OAP, baik yang kuliah di Fakfak maupun di luar daerah.
Sementara untuk jurusan eksakta dan bidang kesehatan, seperti kedokteran, diberikan bobot biaya lebih besar karena kebutuhan studinya relatif mahal.
Verifikasi dilakukan secara ketat untuk mencegah kesalahan distribusi dana. Salah satu kebijakan baru adalah penyaluran langsung ke rekening mahasiswa, bukan melalui orang tua atau pihak lain.
“Tahun lalu kami temukan kasus dana yang ditransfer ke rekening orang tua tidak sepenuhnya sampai ke anak. Tahun ini tidak ada lagi yang seperti itu. Semua langsung ke rekening mahasiswa,” tegas Mopa.
Meski verifikasi rampung, pencairan dana masih menunggu terbitnya Peraturan Bupati (Perbup) sebagai payung hukum.
“Distribusi sudah siap. Begitu Perbup ditetapkan, dana langsung kami salurkan,” ujarnya.
Adapun syarat penerima beasiswa antara lain sudah menempuh kuliah minimal semester dua, memiliki Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu Hasil Studi (KHS), surat keterangan aktif kuliah, dan terdaftar pada Dikti, serta memiliki rekening pribadi.
“Itu mutlak. Tidak ada lagi rekening atas nama orang tua atau teman,” kata Mopa.
Dibanding tahun sebelumnya yang menelan anggaran Rp6 miliar, alokasi beasiswa tahun ini turun menjadi Rp4 miliar akibat pemangkasan anggaran secara nasional. Namun, Dinas Pendidikan Fakfak memastikan tidak ada mahasiswa yang akan terlewat dari daftar penerima.
“Bagi yang berkasnya belum lengkap, tetap kami data dan akan diprioritaskan di tahun berikutnya,” tambah Mopa.
Dengan jumlah penerima yang membengkak dua kali lipat, program beasiswa ini menjadi tantangan serius bagi pemerintah daerah untuk memastikan transparansi sekaligus keberlanjutan dukungan bagi generasi muda Fakfak.









Komentar