Ambon,Kabarsulsel-Indonesia.com. Kinerja luar biasa ditunjukkan oleh Shively Sanssouci, General Manager Bandara Pattimura Ambon, yang bersama timnya berhasil menggagalkan pengiriman ilegal 33,5 kilogram cairan merkuri (air raksa) melalui jalur udara.
Barang berbahaya tersebut dikemas dalam 7 koli berisi 28 botol, dengan tujuan akhir Zona Marcopolo, Cibubur, Bogor.
Dalam konferensi pers resmi yang digelar di Ruang Rapat Lantai II Kantor Cabang Bandara Pattimura Ambon, Kamis (5/6/2025),
Sanssouci mengungkap kronologi dan upaya cermat yang dilakukan sejak 24 Mei hingga 2 Juni 2025, di mana terdapat total 7 kali percobaan pengiriman yang mencurigakan melalui jasa ekspedisi dan kargo udara berbasis platform e-commerce.
“Setiap pengiriman dianalisa dengan detail, hingga akhirnya tim kami berhasil mengidentifikasi bahwa barang tersebut yang adalah merkuri cair, yang dikategorikan sebagai bahan berbahaya menurut peraturan Nasional maupun Internasional,” tegas Shively dalam pernyataannya.
Temuan tersebut diperkuat oleh hasil analisa visual dari Dinas ESDM dan Dinas Lingkungan Hidup, yang memastikan bahwa isi paket merupakan merkuri cair, zat yang telah dilarang penggunaannya di Indonesia berdasarkan:UU Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pengesahan Konvensi Minamata, Perpres Nomor 21 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Penghapusan Merkuri, serta melanggar ketentuan Annex 18 ICAO dan UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, karena pengangkutan bahan berbahaya melalui udara harus sesuai standar keselamatan internasional.
Puncak penanganan kasus ini terjadi pada 5 Juni 2025, saat dilakukan penandatanganan Berita Acara Serah Terima dan Pelimpahan Barang Bukti kepada Kepolisian, disertai konferensi pers terbuka kepada publik dan media.
Sebelumnya, pada 4 Juni 2025, juga telah dilakukan proses penimbangan resmi di Terminal Penumpang Bandara.
Modus dan Nama yang Terlibat
Barang-barang berbahaya ini dikirim dengan modus menyamar sebagai barang dagangan biasa melalui e-commerce oleh toko dengan nama akun pengirim neutajoe Store. Adapun nama penerima bervariasi, antara lain: AD, AHAZ, RZ, ML, UA, DA, dan IM
Aksi Sigap dan Profesionalisme
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa di bawah kepemimpinan Shively Sanssouci,di Bandara Pattimura Ambon tidak hanya menjadi pintu gerbang transportasi udara yang aman, tetapi juga menjadi benteng terakhir pertahanan terhadap aktivitas ilegal dan merusak lingkungan.
“Ini bukan hanya soal keamanan penerbangan, tapi juga bentuk nyata komitmen kami menjaga lingkungan dan keselamatan publik,” ujar Sanssouci, menutup pernyataannya.
(Memet)
Komentar