Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Di antara rimbun hutan Wartutin dan sunyi perkampungan Siboru, kehangatan pagi Kamis (27/11) pecah oleh riuh warga yang berkumpul di balai kampung. Mereka menyambut rombongan Korem 182/Jazira Onim, yang datang bukan dengan upacara militer megah, melainkan membawa kepedulian dalam bentuk bakti sosial.
Perayaan HUT Kodam XVIII/Kasuari tahun ini memilih cara yang lebih sunyi namun bermakna: hadir langsung di tengah rakyat yang selama ini mereka jaga.
Di bawah langit Fakfak yang cerah, Danrem 182/JO Kolonel Inf Irwan Budiana S.E., M.M., M.Han bersama Ketua Persit KCK Koorcab Rem 182 Ny. Telly Irwan Budiana memimpin kegiatan sosial yang menyasar masyarakat pra-sejahtera.
Sembako dibagikan dari tangan ke tangan, disertai senyum dan sapaan yang memecah jarak antara seragam loreng dan warga pedalaman.
“Kami ingin momentum HUT Kodam ini tidak hanya menjadi perayaan internal, tetapi bukti konkret kedekatan TNI dengan rakyat,” ujar Kolonel Irwan dalam sambutannya. Suaranya tegas, namun penuh empati.
“TNI harus hadir di hati masyarakat, bukan hanya ketika negara membutuhkan, tetapi juga saat warga menghadapi tantangan hidup sehari-hari.”

Di tengah kegiatan, tampak beberapa warga lanjut usia memeluk erat paket sembako seolah memeluk harapan baru. Anak-anak berlarian di halaman, memandang para prajurit dengan mata berbinar. Semua berjalan sederhana, tetapi kehadiran TNI di Siboru hari itu terasa seperti kabar baik yang tiba pada saat yang tepat.
Kepala Kampung Siboru, Ben Hombore, tak mampu menyembunyikan rasa harunya.
“Kami merasa diperhatikan. Bantuan ini bukan soal jumlahnya, tetapi perhatian dan kepedulian yang diberikan. TNI tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjaga hati rakyatnya,” katanya pelan, namun mantap.
Kegiatan bakti sosial ini bukan sekadar agenda seremonial tahunan. Bagi Korem 182/JO, ini bagian dari upaya panjang membangun hubungan yang lebih manusiawi di tanah Papua Barat Daya.
Mereka ingin menunjukkan bahwa pengabdian TNI tak berhenti pada batas teritorial, tetapi juga menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.
Hadir mendampingi kegiatan tersebut Kasrem 182/JO, Dandim 1803/Fakfak, para Kasi Korem 182/JO, serta perwira lainnya. Mereka menyatu dalam suasana yang lebih mirip keluarga besar ketimbang acara formal militer.
Di penghujung acara, ketika rombongan TNI bersiap kembali ke markas, warga Siboru berdiri melambaikan tangan. Ada rasa hangat yang tertinggal—sebuah pengingat bahwa pembangunan bangsa tidak hanya dibangun oleh infrastruktur, tetapi juga oleh sentuhan kemanusiaan.
Melalui bakti sosial ini, Korem 182/JO menegaskan pesan sederhana namun kuat: pengabdian terbaik selalu lahir dari kedekatan dengan rakyat. Dan dari Siboru, semangat itu bergema ke seluruh penjuru Kasuari.









Komentar