Bakti Nyata Sambut Paskah: Umat Katolik ST. Marselus Sipatnanam dan Dinas Perkebunan Fakfak Tanam 30 Pohon Kelapa Hibrida

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Dalam semangat menyambut Paskah yang akan jatuh pada 20 April 2025, umat Katolik Stasi ST. Marselus Kampung Sipatnanam bersama Dinas Perkebunan Fakfak menggelar aksi nyata dengan menanam 30 pohon kelapa hibrida di lingkungan gereja baru mereka.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk kepedulian terhadap lingkungan tetapi juga sebagai langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat.

Aksi penghijauan ini merupakan inisiatif Bapak-Bapak Katolik Paroki ST. Paulus Wagom, yang diketuai oleh Maikel Lessu.

Dalam sambutannya, Maikel menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata kepedulian gereja terhadap kelestarian lingkungan, sekaligus mendukung pemanfaatan lahan gereja untuk tanaman produktif.

Ketua Dewan Stasi, Samuel Patiran, yang menerima langsung bantuan bibit kelapa, menyampaikan apresiasi kepada Dinas Perkebunan Fakfak atas partisipasi aktif mereka.

“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah melalui Dinas Perkebunan Fakfak atas dukungan ini. Pohon-pohon ini akan kami rawat dengan baik agar dapat tumbuh dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan gereja serta umat,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan Dinas Perkebunan Fakfak, Constantinus Uswanas, SST, dalam sambutannya menegaskan bahwa program ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperluas kawasan perkebunan di Fakfak.

“Kami berharap pohon kelapa ini bisa dirawat dengan baik agar tumbuh subur dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, juga memberikan apresiasi atas gerakan ini. Menurutnya, partisipasi gereja dalam program penghijauan sangat membantu pemerintah dalam memperluas lahan perkebunan dan mendukung Gerakan Tanam Kebun (GERTAK) Fakfak.

“Inisiatif ini patut dicontoh karena tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga berkontribusi dalam peningkatan produksi perkebunan serta menjaga keanekaragaman tanaman lokal,” kata Widhi.

Dengan adanya kolaborasi antara umat Katolik dan pemerintah ini, diharapkan gerakan penghijauan dan penguatan sektor perkebunan di Fakfak semakin berkembang, membawa manfaat ekologis serta kesejahteraan bagi masyarakat.

Writter : Red | Editor : Red

Komentar