Ambon.Kabarsulsel.lndonesia.com. New Delhi, India – Konferensi Internasional Bahasa Indonesia sukses digelar pada Kamis, 3 Oktober 2024, bertempat di SLL-1 Committee Room, School of Language, Literature, and Cultural Studies, Jawaharlal Nehru University (JNU), New Delhi, India. Acara ini diselenggarakan oleh Division of Bahasa Indonesia, Centre for Asian Studies, JNU, bekerja sama dengan Menara Bahasa. Dengan tema “Bahasa Indonesia: A Multicultural Language – Homogeneity, Perspectives, and Implications”, konferensi ini menjadi momen penting dalam mendiskusikan perkembangan, tantangan, dan peluang bahasa Indonesia di era globalisasi.
Dr. Wati Istanti, M.Pd., Direktur Menara Bahasa menyampaikan bahwa kegiatan konferensi internasional yang diadakan oleh Jawaharlal Nehru University kemarin merupakan bagian dari implementasi adanya kerja sama dan kedekatan secara diplomasi antara Indonesia dengan India. Sesuai dengan judul bahwa “Bahasa Indonesia: homogenitas bahasa multikultural, perspektif, dan implikasinya” merupakan hal yang perlu kita sampaikan kepada para pemelajar India yang saat ini banyak belajar di Indonesia bahwa Indonesia negara yang multikultural seperti India. Bahasa Indonesia dan India juga memiliki kedekatan dari bahasa Sansekerta. Hal-hal lain seperti budaya juga sangat jelas terlihat adanya tayangan film Ramayana atau Mahabharata. Konferensi internasional tersebut dapat dijadikan sebagai jembatan untuk makin mengenalkan bahasa dan budaya Indonesia ke India dengan segala perspektifnya.
Konferensi ini menghadirkan sejumlah pembicara terkemuka yang memberikan pandangan ilmiah, di antaranya:
Shri Basir Ahmed, IFS, Direktur MER Division, Ministry of External Affairs, India (Keynote Speech).
Dr. Anil Kumar Singh, Greek Language, SLL & CS, JNU, India (Chair).
Dr. Gautam Kumar Jha, CCSEAS/SLL&CS, JNU, India (Eminent Speaker).
Dr. Wati Istanti, M.Pd., Universitas Negeri Semarang, Indonesia (Eminent Speaker).
Pembicara lainnya, yaitu:
Gauri Kopardekar, Ph.D., PES Modern College of Arts, Science & Commerce, Pune, India.
Dr. Liaquat Ali, National Book Trust, India.
Dr. Manish Sharma, SBPASS Holistic Therapy Center, Indore, India.
Irma Arifah, M.Pd., STKIP PGRI Trenggalek, Indonesia.
Dr. Rushdanti Wuryaningrum, M.Pd., Universitas Jember, Indonesia.
Eva Ardiana Indriani, S.S., M.Hum., Universitas PGRI Semarang, Indonesia.
Antusiasme masyarakat dunia terhadap bahasa Indonesia semakin meningkat. Bahasa Indonesia tidak hanya dipelajari di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga di negara-negara seperti Australia, Amerika, dan Eropa, melalui berbagai program studi dan kursus yang ditawarkan oleh universitas-universitas internasional. Fenomena ini mencerminkan relevansi bahasa Indonesia dalam membangun jejaring komunikasi antarbangsa.
Sebagai Lingua Franca di Asia Tenggara, bahasa Indonesia memiliki potensi besar untuk diakui sebagai bahasa internasional. Konferensi ini menyoroti pentingnya kolaborasi lintas negara dan pemanfaatan teknologi untuk memperluas cakupan penggunaan bahasa Indonesia dalam bidang pendidikan, budaya, dan diplomasi global.
Kesuksesan acara ini menjadi bukti bahwa bahasa Indonesia terus berkembang sebagai jembatan komunikasi dunia, memperkokoh perannya dalam membangun hubungan multikultural yang harmonis.
(Hj.Zaenab)
Komentar