Angka Perceraian di Tanjabbar Tinggi, Penyebabnya Kecanduan Judi Online

Masalah rumah tangga di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) semakin menjadi perhatian serius. Selama periode tahun 2023 hingga awal tahun 2024, angka perceraian di daerah ini mengalami peningkatan yang mencemaskan.

Menurut data yang diperoleh dari Pengadilan Agama Kualatungkal, faktor utama yang mengemuka dalam perceraian di Tanjabbar adalah aktivitas perjudian online. Hal ini diungkapkan oleh Fitrah Nurhalim, yang bertugas sebagai Humas di Pengadilan Agama Kualatungkal.

“Perjudian online menjadi masalah utama yang dihadapi setiap hari,” ujar Fitrah pada Jumat (2/2/2024).

Fitrah lebih lanjut menjelaskan bahwa angka perceraian mengalami peningkatan baik dari sisi perceraian yang diajukan oleh suami atau istri (cerai gugat) maupun yang diucapkan secara lisan oleh uami kepada istrinya (cerai talak).

Dari total 690 kasus yang ditangani oleh Pengadilan Agama Kualatungkal, sebagian besar dikuasai oleh perceraian yang diajukan secara gugatan.

Kelompok usia yang paling banyak terlibat dalam kasus perceraian ini adalah antara 20 hingga 50 tahun.

Menanggapi masalah ini, Fitrah mengingatkan masyarakat Tanjabbar, terutama pasangan suami istri, untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Dia menekankan bahwa perceraian bukanlah solusi terbaik dan bisa berdampak negatif pada anak-anak.

“Anak-anak bisa menjadi korban dari situasi ini jika pasangan sudah memiliki keturunan,” tegasnya.

Dampak dari perjudian online terhadap keutuhan rumah tangga

Maraknya perjudian online di Tanjabbar telah menyebabkan berbagai dampak buruk, salah satunya adalah retaknya hubungan dalam rumah tangga.

Berikut adalah beberapa dampak dari perjudian online terhadap rumah tangga:

Keuangan

Perjudian online dapat mengakibatkan masalah keuangan serius dalam keluarga. Seseorang yang kecanduan judi online dapat menghabiskan semua asetnya dan bahkan berhutang demi memenuhi kebutuhan judinya. Hal ini tentu saja bisa menyebabkan pertengkaran dan ketidakharmonisan dalam rumah tangga.

Komunikasi

Aktivitas perjudian online dapat membuat seorang suami atau istri melupakan tanggung jawabnya dalam keluarga. Mereka lebih memusatkan perhatian pada perjudian online daripada berkomunikasi dan menghabiskan waktu bersama pasangan dan anak-anak. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman, kekecewaan, dan menjauhkan hubungan dalam keluarga.

Kepercayaan

Kepercayaan adalah pondasi penting dalam sebuah rumah tangga. Perjudian online bisa merusak kepercayaan antara suami dan istri. Seseorang yang kecanduan judi online mungkin akan berbohong, menipu, atau bahkan mencuri demi mendapatkan uang untuk berjudi. Ini tentu saja bisa merusak hubungan dan kepercayaan dalam rumah tangga.

Solusi untuk mengatasi masalah perjudian online dan dampaknya pada rumah tangga memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, keluarga, dan masyarakat.

Pemerintah perlu mengambil tindakan tegas untuk memberantas perjudian online. Regulasi dan penegakan hukum perlu diperkuat untuk mengatasi berbagai jenis perjudian online yang marak, seperti slot online dan aplikasi permainan berkedok perjudian.

Keluarga harus memberikan edukasi dan dukungan kepada anggota keluarga agar tidak terjerumus dalam perjudian online.

Masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran akan bahaya perjudian online dan membantu para pecandu judi online untuk mendapatkan rehabilitasi.

Dengan upaya bersama, diharapkan masalah perjudian online dapat diatasi dan dampak negatifnya pada rumah tangga dapat diminimalisir.

Komentar