Jakarta, Kabarsulsel-Indonesia.com | Dalam suasana hening ruang audiensi bersama Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, seorang anak Merauke, Elsie Titi Halawa, menyampaikan suara nurani dari Tanah Papua. Pertemuan ini berlangsung usai rombongan GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) menyerahkan undangan Kongres GMKI di Samarinda.
Dalam kesempatan tersebut, Elsie berdiri dan menyampaikan kondisi nyata pendidikan di Papua yang selama ini luput dari perhatian utama negara. Ia menyoroti ruang-ruang kelas yang kosong, guru-guru yang harus menempuh perjalanan berjam-jam tanpa jaminan, serta anak-anak yang kehilangan harapan untuk bermimpi karena keterbatasan fasilitas dan kondisi ekonomi.
“Saya berdiri dan berbicara bukan hanya sebagai perwakilan organisasi, tetapi sebagai bagian dari bangsa yang tak rela membiarkan satu wilayah pun tertinggal dalam gelapnya ketimpangan,” ujar Elsie di hadapan Wakil Presiden.
Ia juga memperkenalkan Yayasan Raih Impian Tanah Papua yang selama ini menjadi jembatan antara harapan masyarakat dan kebijakan negara. Melalui program ini, Elsie dan rekan-rekannya berupaya menjangkau anak-anak di pelosok agar tetap bisa bersekolah dan bermimpi.
Menanggapi hal itu, Wakil Presiden Gibran menunjukkan perhatian serius. Ia tidak hanya mendengarkan, tetapi juga mencatat secara saksama setiap pernyataan yang disampaikan. Bahkan, Gibran menyampaikan komitmennya untuk menjadikan isu pendidikan di Papua sebagai fokus perhatian pemerintah ke depan.
“Ini bukan sekadar janji, ini adalah titik awal dari kemungkinan, bahwa Papua tidak akan terus-menerus menjadi catatan kaki dalam perjalanan republik ini,” pungkas Elsie.
Pertemuan ini diharapkan menjadi momentum bagi lahirnya kebijakan yang adil dan berpihak pada pendidikan di seluruh wilayah Papua, bukan karena meminta lebih, tetapi karena Papua berhak mendapatkan yang sama.
Komentar