Amon Tak Setuju Pemberitaan Anaknya Aniaya Istrinya di Desa Batu Putih

Lantaran diberitakan terkait dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap Istrinya sang Ayah Ronaldo Somarwane membantah pemberitaan tersebut.

 

Tanimbar, Kabar Sulsel-Indonesia.Com; Terkait pemberitaan di media, pada beberapa waktu lalu mengenai adanya dugaan penganiayaan seorang suami terhadap istrinya ditanggapi oleh sang Amon, ayah kandung dari Ronaldo Somarwane, di Desa Batu Putih Kecamata Wermakatian Kabupaten Kepulauan Tanimbar Maluku.

Kepada wartawan media ini, Amon Somarwane yang didampingi oleh anaknya Ronaldo Somarwane menjelaskan bahwa pada saat kejadian tersebut anaknya tidak melakukan tindakan apa-apa Lebih awal terhadap istrinya tetapi istrinyalah yang mendahului melakukan tindakan kepada sang suami dan anak maka terjadilah tindakan yang di lakukan oleh Suaminya. hal tersebut disampaikan di desa batu putih pada Jumat, 30-12-2022.

“Menurut Ayahnya berita itu seng betul karena perempuang atau menantunya yang lebih duluan memukul, saat suaminya lagi menikmati makanan terus dia balik dan memukul anak anak membuat suami mara lalu memukul istrinya, itu ceritranya! Akibat dari awal orang tua perempuan tidak setuju dengan perkawinan mereka” tutur Amon.

Menanggapi pemberitaan kemarin pada poin pertama hingga terakhir yang disampaikan oleh istri Ronaldo sangat tidak benar menurut Amon Somarwane,

Pasalnya,dalam Poin pertama, disampaikan bahwa kebutuhan keluarga tidak terpenuhi, kebutuhan keluarga bukan tidak dipenuhi, ada makanan (nasi su siap untuk disajikan), lalu ada telur juga jadi kalo dia mau makan, tinggal saja goreng telur lalu makan.”bantah Amon.

Poin kedua: sekitar pukul 14.00 wit suami pulang kerja langsung membuat telur untuk makan sendiri sementara istri dan anaknya nerisau yang (8) bulan hanya diberi makan kuah kolak pagi oleh suami,sampai siang. kejadian itu terjadi, beta tinggal dirumah saja ada edit spanduk dan seng kemana-mana, jadi kalo maitua bilang beta pulang kerumah itu seng betul.

Poin ke tiga: sejak dari pagi anak anak ini belum makan sedangkan Kamu datang langsung goreng telur makan sendiri,kata Mega sang istri kepada suami.beta sendiri yang saksikan deng mata kepala, anak parampuang yang tua su makan waktu maitua belum ke kamar karna kebetulan dong makan disamping beta pung meja kerja jadi kalo bilang anak-anak seng makan juga seng betul, Dia memang makan kolak pisang tapi kolaknya ada isi dan bukan kuah kolak,

Poin ke empat: dengan kesal karena makanannya diganggu oleh istri tersebut dengan spontan Ronal menarik istrinya masuk ke kamar dan mengunci pintu kamar untuk memukul dan aniyaya sang istri tanpa melihat kondisi sang istri yang menggendong anak kecil hingga babak belur.

Bantah Ronal bahwa tidak pernah menarik istrinya masuk ke dalam kamar, kemudian mengunci pintu dan menganiaya istrinya

Malah sebaliknya istri dengan anak-anak didalam kamar lalu “dia/istri” memukul dan menganiaya anak-anak lebih dari batas kewajaran jadi selang beberapa menit, saya masuk untuk ambil kecil yang usia 8 bulan, lalu gendong, mungkin istri yang belum merasa puas jadi sang istri lalu pukul saya saat pasisi masih menggendong anak kecil Karna sang suami sudah merasa sakit dan emosi maka dengan spontan lalu membalas pukulan ke sang istri, namun ada perlawanan dari sang istri maka suamipun memukulnya lagi, setelah insiden itu, istri sendirilah yang membentukan kepala di dinding-dinding kamar lalu saya  minta maaf untuk mencoba bujuknya agar supaya segera hentikan (stop) dengan tindakannya itu !

Poin kelima: aksi penganiaya oleh suami didukung oleh keluarga yakni orang tua dari sipelaku sendiri yang berprofesi sebagai sekertaris desa.

menurut Ronaldo, waktu kejadian berlangsung, orang tuanya tidak berada di TKP jadi orang tuanya mengetahui, Nanti setelah beberapa jam antua dapa telpon dari BABHINKAMTIBMAS setempat lalu kasih tau soal insiden ini karna su ada laporan dari pihak korban baru antua ke rumah lalu saya dimarahi  dirumah,jadi pernyataan itu, tidak benar,, Tegasnya.

Poin keenam: korban dianiaya hingga hampir mati di pukul pada wajah, kepala,badan,dan mencekik leher korban serta rambut di Jambak dan diseret didalam kamar hingga korban hampir mati barulah pelaku puas,

karna dia yg toki kapala didinding kamar, bukang saya yang memukul kepala dan cekik leher serta menyeretnya semuanya tidak benar dan hoax, “Logikanya” posisi menggendong anak kecil lalu dari mana dengan leluasa.bisa bergerak sampai ke tingkat segitu? Itu hanya keterangan sepihak saja yang disampaikan ke wartawan  media.

 

(Saily)

Komentar