Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Suasana Ramadan di Fakfak terasa lebih bermakna dengan aksi simpatik gabungan organisasi masyarakat, pemuda, dan mahasiswa yang menggelar kegiatan berbagi takjil sekaligus mendeklarasikan dukungan terhadap Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) yang telah disahkan oleh DPR RI.
Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (23/3/2025) sore, dengan titik kumpul di Lapangan KONI Fakfak sebelum long march menuju Makodim 1803/Fakfak.
Sejumlah organisasi yang terlibat dalam aksi ini antara lain Barisan Merah Putih (BMP), FKPPI, PPM, Masyarakat Adat Mbahammata Fakfak, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Fakfak. Dengan membawa spanduk besar bertuliskan dukungan terhadap RUU TNI, puluhan peserta aksi bergerak dengan tertib hingga tiba di Makodim 1803/Fakfak.
Setibanya di lokasi, massa aksi membagikan ratusan paket takjil kepada pengguna jalan yang melintas. Namun, aksi ini bukan sekadar berbagi keberkahan Ramadan, melainkan juga menjadi momentum untuk menyuarakan komitmen mereka dalam menjaga stabilitas nasional pasca disahkannya RUU TNI.
Tegas Tolak Upaya Melemahkan TNI
Dalam orasinya, Ali Sagara selaku perwakilan Aliansi Masyarakat Mbahammata Fakfak menegaskan bahwa dukungan moral dan materiil terhadap pemerintah dan TNI sangat penting di tengah munculnya berbagai isu yang berpotensi melemahkan institusi pertahanan negara.
“Kami menolak segala bentuk upaya mengkerdilkan TNI. Saat ini ada pihak-pihak yang mencoba memainkan opini dan menyudutkan TNI dengan isu-isu yang menyesatkan. Kami hadir untuk memastikan bahwa rakyat tetap berdiri bersama TNI dalam menjaga kedaulatan negara,” tegas Ali.
Ia juga menyampaikan bahwa aliansi yang hadir dalam aksi ini turut mendukung penuh pemberantasan korupsi di seluruh wilayah Indonesia, sebagai bagian dari komitmen untuk menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Mahasiswa: Netral, Kritis, dan Konstruktif
Sementara itu, perwakilan mahasiswa Haydar menyampaikan bahwa sikap mahasiswa dalam isu ini adalah netral, kritis, dan konstruktif.
“Kami berkumpul bukan untuk berpihak pada satu sisi, melainkan untuk berdiri di tengah – bersama TNI dan masyarakat, dengan semangat menjaga kebenaran dan keadilan. Sebagai mahasiswa, kami punya tanggung jawab moral untuk mengawal setiap kebijakan yang berdampak pada rakyat dan negara,” ujar Haydar.
Menurutnya, revisi UU TNI memunculkan berbagai pro dan kontra, terutama terkait perpanjangan usia pensiun, peran TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), serta penempatan prajurit aktif di kementerian dan lembaga negara. Namun, ia menekankan bahwa mahasiswa tidak akan terbawa arus opini yang menyesatkan, melainkan akan tetap kritis dalam mengawal kebijakan ini.
“Kami mendukung penguatan TNI sebagai benteng pertahanan negara, tetapi juga mengingatkan bahwa kekuatan militer yang besar harus diimbangi dengan kontrol sipil yang kuat. Masyarakat berhak mengetahui dan mengawasi setiap kebijakan yang berpotensi memengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambahnya.
Deklarasi Pernyataan Sikap
Aksi ini diakhiri dengan pembacaan Deklarasi Pernyataan Sikap oleh Anwar Yorre, selaku koordinator aksi. Beberapa poin utama yang disampaikan dalam deklarasi tersebut adalah:
- Mendukung sepenuhnya disahkannya RUU TNI dan tidak terpengaruh dengan isu hoaks tentang kebangkitan Dwifungsi ABRI.
- Mendukung pemberantasan korupsi di seluruh Indonesia.
- Mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mencerdaskan anak-anak sekolah di Fakfak.
- Mendukung efisiensi anggaran yang dicanangkan pemerintah.
- Mendukung kebijakan pemerintah yang pro-rakyat.
- Mengajak seluruh masyarakat adat Mbahammata dari Karas Pulau Tiga hingga Wamosan Tanah Rata untuk mendukung program-program nasional dan daerah yang berpihak pada kesejahteraan rakyat.
Deklarasi ini ditutup dengan pernyataan bahwa sikap yang mereka ambil murni berasal dari kesadaran kolektif tanpa intervensi dari pihak mana pun.
Aksi Simpatik yang Menggema
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa Ramadan bukan hanya bulan berbagi, tetapi juga momentum bagi masyarakat untuk menyuarakan aspirasi mereka. Dukungan terhadap TNI dan pemerintah dalam menjaga stabilitas nasional serta pemberantasan korupsi menjadi pesan utama dalam aksi ini.
Dengan semangat kebersamaan dan nasionalisme, Fakfak kembali menunjukkan bahwa masyarakatnya tidak tinggal diam ketika isu-isu strategis menyangkut kepentingan bangsa tengah bergulir. Mereka memilih bersuara, berdiri tegak, dan memastikan bahwa kebenaran tetap terjaga.
Komentar