Ambon, Kabarsulsel-Indonesia.com | 8 Agustus 2024 – Pagi ini, pelabuhan Yosudarso di Kota Ambon menjadi lokasi aksi protes yang berujung pada pengrusakan fasilitas terminal penumpang.
Aksi tersebut dilakukan oleh sekitar 50 mahasiswa yang tergabung dalam organisasi PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Kota Ambon.
Kronologi kejadian bermula ketika kapal KM Dobonsolo sandar di pelabuhan Yosudarso. Proses embargasi dan debargasi kapal berjalan lancar hingga rombongan mahasiswa datang untuk memasuki ruang tunggu.
Diketahui, sebagian besar dari mereka tidak memiliki tiket perjalanan, kecuali 10 mahasiswa yang diperbolehkan masuk karena telah memiliki tiket.
Ketidakpuasan mulai muncul ketika pihak Pelni memberitahukan bahwa mahasiswa harus membeli tiket untuk pelabuhan tujuan terdekat, yaitu pelabuhan Bau-Bau, atau menunggu kapal KM Nggapulu pada 10 Agustus mendatang. Kelompok mahasiswa mengklaim tidak memiliki anggaran untuk membeli tiket dan berusaha melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak Pelni.
Ketegangan meningkat ketika perwakilan mahasiswa berusaha menemui Kepala Cabang PT Pelni di pelabuhan. Meskipun upaya negosiasi dilakukan, aksi kekerasan tidak terhindarkan.
Pada pukul 04.45 WIT, kelompok mahasiswa mulai melakukan pengrusakan terhadap kaca pintu dan kursi di ruang tunggu terminal penumpang, menyebabkan kerusakan pada 5 kaca jendela dan 5 deret kursi.
Petugas keamanan, termasuk TNI AL dan kepolisian, dengan cepat merespons kejadian tersebut. Mereka berhasil membubarkan kelompok mahasiswa dalam waktu singkat. Kapal KM Dobonsolo berangkat pada pukul 05.05 WIT dalam keadaan aman, setelah situasi terkendali.
Kepala Cabang PT Pelni menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan beberapa opsi, termasuk pembelian tiket untuk tujuan Bau-Bau dan kemungkinan keberangkatan menggunakan kapal KM Nggapulu. Namun, ketidakpuasan mahasiswa atas keputusan tersebut memicu aksi protes yang tidak diinginkan.
Situasi ini mencerminkan ketegangan antara kebutuhan transportasi dan kendala finansial yang dihadapi oleh kelompok mahasiswa.
Pihak berwenang berkomitmen untuk melakukan evaluasi dan langkah-langkah preventif guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Komentar