Namrole, Kabarsulsel-Indonesia.com | Akhirnya ratusan Kilo Liter Bahan Bakar yang hampir dua pekan di nantikan warga Kabupaten Buru Selatan ( Bursel ) tiba di Pelabuhan Namrole, setelah 33 jam berlayar dari Masohi menuju Namrole, Kabupaten Buru Selatan ( Bursel ).
Drama panjang lonjakan harga BBM akibat terputusnya jalur transportasi darat penghubung Kabupaten Buru dan Bursel akan segera di akhiri. Sehingga warga dapat kembali membeli dengan Harga Eceran Tertinggi ( HET) yang berlaku.
Ratusan KL bahan bakar yang di berangkatkan dari Masohi dengan menggunakan transportir PT Prima Vega, Minggu, 14 Juli 2024 pada pukul 11.15 WIT, setelah 33 jam perjalanan laut, telah tiba pada Senin, 15 Juli 2025 pukul 20.05 WIT. Sebelumnya telah di agendakan, setibanya BBM itu akan di lakukan bongkar muat, namun ternyata, kenyataan berkata lain.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bursel Dominggus Seleky pada saat pertemuan singkat bersama pihak parta Logistik dari Pertamina Region Papua dan Maluku, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah ( Forkopimda ) Bursel di Pelabuhan Namrole menyebut, saat ini belum bisa di lakukan bongkar muat, karena air laut sementara surut.
” Jadi, disesuaikan dengan kondisi esok, di rencanakan pada saat air pasang pada pukul 07.00 WIT ( Selasa,16 Juli 2024 -red) akan di lakukan bongkar muat. Karena saat air surut, mobil tanki tidak bisa turun ke darat,” kata Dominggus.
Menurut Seleky, untuk BBM jenis pertalite dan Pertamax akan di lakukan bongkar muat pada pagi hari, untuk selanjutnya di distribusikan ke Agen Pengecer Minyak dan Solar ( APMS ) PT Madia Mitra Hilir dan CV Tati Pratama. Sedangkan untuk minyak tanah ( mitan ) agak siangan baru di lakukan pendistribusian ke pangkalan.
Sementara itu Perwakilan Pertamina Region Papua dan Maluku Patra Logistik Novan Ginting memohon maaf atas keterlambatan yang terjadi. Semua yang dilakukan atas perintah langsung dari Eksekutif General Manager Pertamina Region Papua dan Maluku Sunardi.
” Kapal ini membawa 115 KL produk, jadi sampaikan ke masyarakat tidak usah khawatir, besok tidak usah buru-buru. Setelah itu kapal ini kembali ke Namlea dan akan kembali ke sini untuk melayani, selama emergency declare nya di cabut, ” tutur Novan.
Pantauan wartawan, setibanya ratusan KL BBM di Namrole, nampak puluhan Tentara Nasional Indonesia ( TNI), Kepolisian Resor ( Polres ) Bursel dan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran ( Satpol PP dan Damkar ) Bursel yang mengawal BBM tersebut.
Untuk di ketahui, ratusan KL bahan bakar tersebut nantinya akan di distribusikan selain di Namrole juga ke Waesama dan Fena Fafan.
Komentar