AFKN & Pemda Fakfak: Merajut Sinergi dari Ujung Papua untuk Kesejahteraan Nusantara

FAKFAK, Kabarsulsel-Indonesia.com | Dari sebuah ruang pertemuan sederhana di jantung Kota Fakfak, senyum hangat Ustaz Fadlan Rabani Al-Garamatan memancarkan keyakinan.

Presiden Yayasan Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) itu baru saja menegaskan kembali komitmennya: membangun kemitraan erat dengan Pemerintah Daerah Fakfak demi satu tujuan besar—kesejahteraan masyarakat.

“Kami dari AFKN pada prinsipnya terus menjalin hubungan baik dengan Pemerintah Daerah Fakfak, tentunya untuk mencari solusi bersama dalam menyelesaikan persoalan-persoalan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Fadlan, Kamis (14/8/2025)

Peserta KKN UIN Walisongo saat prosesi pelepasan di Gedung Winder Tuware Fakfak oleh Bupati Samaun Dahlan | Foto RB

Fadlan bukan tokoh baru di medan pengabdian. Lahir dari tanah Papua, kiprahnya telah melintas batas pulau dan provinsi. Dari pedalaman Kalimantan, pesisir Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga kabupaten industri seperti Bekasi dan Lampung—AFKN hadir membawa misi sosial dan pendidikan.

“Meski AFKN didirikan oleh anak-anak daerah, jangkauan dan dampaknya sudah meluas ke berbagai pelosok negeri. Ini adalah bentuk nyata kontribusi anak bangsa untuk bangsa,” katanya, dengan suara yang mantap.

Baginya, kolaborasi antar wilayah bukan sekadar program, tapi sebuah peradaban pengetahuan yang harus terus bergerak.

“Boleh jadi hari ini ada orang Jawa yang datang mengabdi di Papua, tapi bisa juga ada orang Papua yang mengabdi di Jawa. Transfer pengetahuan seperti ini harus terus didorong,” tuturnya.

Bupati Fakfak Samaun Dahlan berpose bersama Presiden AFKN Ust. Fadlan Garamatan dan peserta KKN UIN Walisongo | Foto RB

Di Fakfak, dukungan pemerintah menjadi motor yang menggerakkan semangat AFKN. Fadlan menyebut Bupati Samaun Dahlan sebagai pemimpin yang terbuka dan proaktif menggandeng berbagai elemen masyarakat, termasuk AFKN, untuk bergandeng tangan membangun daerah.

“Kolaborasi ini adalah kunci. Ketika semua pihak terbuka untuk bersinergi, maka kesejahteraan masyarakat bisa lebih cepat terwujud,” pungkasnya.

Sinergi yang dibangun AFKN dan Pemda Fakfak ini mungkin dimulai dari ujung barat Papua, tapi resonansinya bisa menjalar jauh. Sebuah pesan bahwa kerja sama lintas batas bukan hanya tentang pembangunan fisik, melainkan membangun hati dan pengetahuan—untuk Papua, dan untuk Indonesia.

Komentar