Di Usia 13 Tahun, Polinef Didorong Jadi Poros Pendidikan Vokasi Papua Barat : Pesan Tegas Bupati Samaun Dahlan di Dies Natalis

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Dalam balutan semangat pagi dan suasana akademik yang penuh harapan, Bupati Fakfak Samaun Dahlan, S.Sos., M.Si menyampaikan sambutan yang sarat pesan strategis pada Dies Natalis ke-13 Politeknik Negeri Fakfak (Polinef), Kamis, 20 November 2025.

Di hadapan jajaran Forkopimda, tokoh adat, civitas akademika, dan ratusan undangan, Bupati menegaskan pentingnya Polinef menjadi poros utama penguatan pendidikan vokasi di Papua Barat.

“Usia 13 tahun adalah usia penuh kemapanan dan kedewasaan. Polinef harus menjadikan momentum ini sebagai evaluasi besar untuk melompat lebih jauh,” ujar Samaun dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan hadirin.

Acara yang berlangsung di kampus Polinef itu bukan sekadar seremoni tahunan. Lewat sambutannya, Bupati menekankan bahwa pendidikan vokasi adalah kunci kemandirian daerah. Terlebih, Fakfak sedang bergerak cepat mengejar pembangunan lintas sektor yang menuntut tenaga terampil dan adaptif.

“Teknologi bergerak cepat, dan Fakfak tak boleh tertinggal. Revolusi Industri 4.0 menuntut kampus dan mahasiswa bergerak dinamis mengikuti perubahan,” katanya.

Ia menyebut digitalisasi, komputasi, dan analitik data sebagai area yang harus segera dipelajari dan dikuasai generasi muda Fakfak.

Penyerahan cendramata dari Polinef Fakfak, Tampak dari sisi kanan : Direktur Politeknik, Bupati Fakfak Samaun Dahlan, S.Sos., M.AP, Ketua DPR Kabupaten Fakfak Amir Rumbouw, Dandim 1803/Fakfak Letkol Inf Wahlin Rahman, S.Pd., Wakapolres Fakfak Kompol Henderjeta Yassu, Perwakilan Kejaksaan Negeri Fakfak. | Foto KSI

Samaun Dahlan tidak sekadar memberikan pujian. Ia menyampaikan dorongan yang tegas agar Polinef meningkatkan kualitas layanan pendidikan, baik internal maupun eksternal.

Menurutnya, lembaga perguruan tinggi harus menjadi rujukan inovasi sekaligus pusat lahirnya lulusan kompetitif yang siap terjun ke dunia kerja.

Di tengah gempuran arus teknologi global, peran Polinef disebutnya sebagai “pondasi utama” pembangunan sumber daya manusia Fakfak.

Bupati berharap kampus vokasi itu mampu mempersiapkan generasi muda yang unggul, kreatif, inovatif, bertakwa, dan mandiri—nilai yang menurutnya harus menjadi identitas mahasiswa Papua Barat.

Tak lupa, Bupati menyinggung pentingnya sinergi antara dunia pendidikan, pemerintah, adat, dan masyarakat. Menurutnya, keberhasilan pendidikan vokasi bukan hanya kewajiban kampus, tetapi pembangunan kolektif semua pihak.

Menutup sambutannya, Samaun Dahlan berharap perjalanan Polinef memasuki tahun ke-13 menjadi awal dari babak baru.

“Setiap langkah kita harus mendapat ridha Tuhan, dan setiap rencana baik akan menghasilkan kebahagiaan bagi semua,” ujarnya.

Acara peringatan Dies Natalis ke-13 Politeknik Negeri Fakfak ini sekaligus menandai komitmen daerah untuk memulai lompatan kualitas sumber daya manusia, menjadikan Fakfak sebagai pusat peradaban vokasi baru di Tanah Papua.

Komentar