Sekda Fakfak Sulaeman Uswanas Tegaskan Target Desember: “APBD 2026 Harus Rampung Tanpa Alasan!”

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Pemerintah Kabupaten Fakfak mulai tancap gas menyiapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026. Tak ingin berlama-lama dalam urusan administrasi, Sekretaris Daerah Kabupaten Fakfak, Drs. Sulaeman Uswanas, menegaskan komitmennya untuk menuntaskan seluruh proses penyusunan APBD sebelum pergantian tahun.

Usai memimpin pertemuan bersama Wakil Bupati Fakfak dan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kantor Pemda, Kamis (30/10/2025), Sekda Fakfak yang akrab dipanggil Nanang tampil dengan nada tegas namun penuh optimisme. Ia menekankan pentingnya percepatan, konsolidasi, dan disiplin waktu agar siklus anggaran berjalan sesuai target.

“Pertemuan tadi siang sebenarnya membahas percepatan penyusunan APBD tahun anggaran 2026. Kita tahu secara nasional ada pengurangan dana, tapi bagi Fakfak itu tidak jadi halangan. Kita tetap melangkah sesuai tahapan,” ujarnya mantap.

Nanang menjelaskan, saat ini Pemerintah Kabupaten Fakfak masih berada pada tahapan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Tahapan ini menjadi fondasi penting sebelum masuk pada penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS).

“Kami sudah sepakati bersama bahwa paling lambat Desember sidang APBD harus selesai. Tidak ada alasan untuk menunda. Ini menjadi komitmen kita semua,” tegas Sekda yang dikenal teliti dan berorientasi pada hasil itu.

Dalam rapat tersebut, seluruh pimpinan OPD hadir lengkap. Beberapa kepala distrik juga turut bergabung, terutama dari wilayah terdekat dengan pusat pemerintahan. Rapat berlangsung dinamis dengan arahan langsung dari Bupati melalui Wakil Bupati Fakfak, Drs. Donatus Nimbitkendik, M.TP.

Nanang menambahkan, sebagai Ketua Tim KUA-PPAS, dirinya telah menyiapkan strategi percepatan penyusunan anggaran agar tidak terjadi keterlambatan seperti tahun-tahun sebelumnya. Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap APBD 2025 sebelum melangkah ke rencana 2026.

“Evaluasi APBD 2025 itu penting, karena dari sana kita bisa tahu apa yang perlu diperbaiki. Setelah itu baru bicara tahapan dan arah kebijakan ke depan,” jelasnya.

Langkah cepat ini, kata Sulaeman, bukan semata-mata untuk memenuhi tenggat waktu, tetapi juga untuk memastikan seluruh program prioritas daerah—mulai dari infrastruktur dasar hingga penguatan ekonomi masyarakat—dapat berjalan lebih awal tanpa tersandera proses birokrasi yang lambat.

Dengan bahasa tubuh yang tenang namun berwibawa, Sekda Fakfak menutup pernyataannya dengan pesan reflektif:

“Fakfak butuh gerak cepat dan kerja tuntas. Kita tidak bisa menunggu waktu berjalan, kita yang harus berlari bersama waktu.”

Langkah Sulaeman Uswanas dan jajaran Pemda Fakfak ini menjadi sinyal kuat bahwa arah pembangunan tahun 2026 akan dirancang dengan semangat efisiensi dan kolaborasi lintas sektor—sebuah komitmen nyata untuk membawa Fakfak lebih tangkas, transparan, dan terarah di tengah dinamika fiskal nasional yang terus berubah.

Komentar