Pemandu Wisata Desa Ramang-Ramang yang Setia Mengayuh Rezeki dari Sungai Kapur

Kabarsulsel-Indonesia.com. Maros, Di balik tenangnya aliran sungai di kawasan wisata Ramang-Ramang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, ada sosok-sosok pekerja keras yang menjaga denyut pariwisata setempat tetap hidup. Salah satunya adalah Umar (38), warga Dusun Ramang-Ramang, Desa Salendra, yang setiap hari menghabiskan waktunya di atas perahu.

Sejak pagi, Umar sudah bersiap menunggu wisatawan yang ingin menikmati keindahan hamparan tebing kapur dan hijaunya persawahan di sepanjang sungai.

“Saya sehari-hari bekerja sebagai pengemudi perahu. Kalau lagi sepi, saya bantu-bantu di sawah kecil milik keluarga,” ujar Umar saat ditemui, Kamis (9/10/2025).

Pekerjaan itu telah ia lakoni bertahun-tahun. Meski sederhana, bagi Umar pekerjaan ini adalah sumber kebahagiaan.

“Alhamdulillah, dari sini masih ada rezeki untuk anak dan keluarga,” katanya sambil tersenyum.

Penghasilan Bergantung Musim Wisata

Dalam sehari, Umar bisa membawa pulang Rp200 ribu hingga Rp300 ribu. Namun, di musim ramai — biasanya saat libur panjang atau akhir pekan — penghasilannya bisa melonjak hingga Rp500 ribu.

“Itu kalau bisa dua kali jalan dalam sehari,” jelasnya.

Tarif perahu di kawasan ini tergolong terjangkau, yakni sekitar Rp300 ribu per perahu untuk kapasitas 3–8 orang, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Pengunjung dari luar negeri juga ada, tapi paling banyak dari kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta, dan Bandung,” tambahnya.

Bantuan Datang dari BUMN

Perkembangan wisata Ramang-Ramang tidak lepas dari dukungan sejumlah pihak. Umar mengaku beberapa perahu yang digunakan para pemandu merupakan bantuan dari BUMN, seperti Pelindo, Angkasa Pura, dan BNI.

“Dulu Angkasa Pura bantu satu perahu per orang, total ada sekitar 15 perahu,” tuturnya.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga turut membantu, meski dalam bentuk lain.

“Kalau BI bantu pembangunan dermaga dan jalan di sekitar sini. Memang tidak banyak, tapi sangat bermanfaat untuk akses wisatawan,” katanya.

Harapan untuk Pemerintah Daerah

Meski bersyukur atas berbagai bantuan yang diterima, Umar berharap masih ada perhatian lebih dari pemerintah daerah, terutama dalam perbaikan infrastruktur wisata.

“Mungkin ke depan bisa diperbaiki lagi dermaga yang rusak, juga jalan menuju dermaga yang mulai berlubang. Supaya wisatawan makin nyaman,” harapnya.

Ia juga berharap Pemerintah Kabupaten Maros turut memperkuat peran dalam pengembangan destinasi wisata ini.

“Selama ini yang banyak bantu memang dari BUMN. Kami harap pemerintah daerah bisa ikut memperhatikan fasilitas umum seperti tempat istirahat dan jalanan,” ujarnya.

Di tengah derasnya arus pariwisata yang datang dan pergi, Umar tetap setia mengayuh perahunya, menjaga agar Ramang-Ramang tetap hidup, bukan hanya sebagai destinasi wisata, tapi juga sebagai sumber penghidupan bagi warga setempat.

(M.N)

Komentar