Kabarsulsel-lndonesia.com. Dobo (Kepulauan Aru), – Bupati Kabupaten Kepulauan Aru Timotius Kaidel menghadiri kegiatan sosialisasi kesadaran masyarakat (community awareness) terkait perkembangan kejahatan transnasional di wilayah perbatasan oleh pihak Australia Federal Police (AFP).
Sosialisasi yang berlangsung di Aula Ursia Urlima polres Aru pada, Rabu (0/10/2025 sekitar pukul 09.00 Wit, itu dengan penjamah Madya Divhubinter Polri Kombespol Juara Silalahi S.I.K, AFP Liasion Officer federal agent chad aston, Banum Bagbatanas Set NCB Interpol Indonesia Handoko Ari Wibowo S.kom, AFP Local Staff ANAS Kepolisian Australia, AFP Mrs Jessy Whyte
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Bupati Kepulauan Aru.Timotius Kaidel, Kapolres Kepulauan Aru AKBP Albert Perwira Sihite, S.H, S.IK, MH, Kajari Kepulauan Aru, Sumanggar Siagian, S.H., M.H, Kasat Reskrim Polres Kepulauan Aru Iptu Holmes Daniel Juan Batubara St.r. k, M.H, Kasat Intelkam Polres Kepulauan Aru Iptu Faizal Tuasamu, SH, Pasintel Lanal Aru, Kapten Laut (S) Rachamd S Yoku, S.T.Han., M.K, Danki 2 Yon C Pelopor Iptu J.C., Kalahatu., SH, Personil Reskrim, Personil Polair dan Personil, Intelkam Polres Kepulauan Aru serta Komunitas Nelayan di kepulauan Aru
Bupati Kepulauan Aru Timotius Kaidel dalam sambutannya mengatakan Kepulauan Aru adalah wilayah strategis yang terletak di garis depan perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan posisi geografis tersebut, kita tidak hanya memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga menghadapi tantangan serius berupa ancaman kejahatan lintas negara atau transnational crime. Beberapa di antaranya adalah penyelundupan narkotika, perdagangan orang, penyelundupan satwa dan hasil laut, hingga illegal fishing.
Oleh karena itu, kata kata Kaidel sosialisasi ini memiliki arti yang sangat penting.
“Melalui program community awareness yang digagas Polres Kepulauan Aru bersama Australia Federal Police (AFP), kita semua diajak untuk memahami, menyadari, dan berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan di lingkungan kita masing-masing. Polisi tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat. Keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, melainkan tanggung jawab kita bersama.” Ujar bupati
Pada kesempatan itu Kaidel mengajak seluruh masyarakat Aru untuk ters menjaga persatuan serta memperkuat solidaritas serta meningkatkan kewaspadaan.
” Melalui momentum ini Saya mengajak seluruh masyarakat Kepulauan Aru untuk terus menjaga persatuan, memperkuat solidaritas, dan meningkatkan kewaspadaan. Mari kita menjadi masyarakat yang tanggap, peduli, dan berani melaporkan jika menemukan potensi gangguan keamanan di sekitar kita. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa Kepulauan Aru tetap menjadi tanah yang damai, aman, dan sejahtera” Ajak orang nomor satu itu.
Dirinya berharap melalui kegiatan sosialisasi ini kesadaran dan partisipasi masyarakat akan semakin meningkat, dan kerja sama kita dengan mitra internasional semakin kokoh.
“Mari kita jadikan Kepulauan Aru sebagai garda terdepan NKRI yang kuat, aman, dan berdaya saing.” Harapnya
Sementara Kapolres Kepulauan Aru AKBP Albert Perwira Sihite menegaskan bahwa sebagai daerah perbatasan, Kepulauan Aru memiliki potensi besar sekaligus tantangan serius, terutama ancaman kejahatan transnasional seperti narkotika, perdagangan orang, penyelundupan barang, dan illegal fishing. Karena itu, kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan.
” Polisi tidak bisa bekerja sendiri, melainkan harus bersama-sama dengan pemerintah, masyarakat, dan mitra internasional” Tegas Sihite
Lebih lanjut kapolres mengungkapkan, sebagaimana di ketahui bersama bahwa Kepulauan Aru merupakan daerah strategis di wilayah perbatasan timur Indonesia yang langsung berhadapan dengan negara tetangga.
Menurutnya posisi ini membawa kebanggaan sekaligus tantangan di mana pada satu sisi, kepulauan Aru memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar. Namun di sisi lain, posisi geografis ini juga menjadikan wilayah kepulauan Aru menjadi rawan terhadap berbagai bentuk kejahatan lintas negara (transnational crime).
“Ancaman yang kita hadapi bukanlah ancaman kecil, melainkan ancaman serius yang dapat mengganggu stabilitas keamanan, bahkan merugikan perekonomian, dan merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat. Kejahatan seperti penyelundupan narkotika, perdagangan orang, penyelundupan satwa dilindungi, kayu ilegal, hingga praktik illegal fishing kerap terjadi di kawasan perbatasan” Ungkap kapolres
Olehnya, lanjut Sihite, community awareness atau kesadaran masyarakat menjadi kunci utama. Tanpa kesadaran kolektif dari seluruh lapisan masyarakat, Polri tidak akan mampu bekerja sendiri.
“Keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat kepolisian, tetapi merupakan tanggung jawab kita bersama”. Tandas kapolres
Sihite menambahkan Kegiatan hari ini memiliki makna yang sangat strategis, karena tidak hanya melibatkan Polres Kepulauan Aru dan masyarakat, tetapi juga menggandeng mitra internasional yaitu Australia Federal Police (AFP).
” Kehadiran AFP membuktikan bahwa persoalan keamanan, khususnya di perbatasan, tidak bisa dipandang dari kacamata lokal saja, melainkan merupakan isu bersama yang harus ditangani secara kolaboratif. Kerja sama ini menjadi bukti bahwa Polri senantiasa membuka diri dalam membangun jejaring internasional untuk memperkuat kapasitas, meningkatkan pertukaran informasi, serta menyusun strategi bersama dalam menghadapi ancaman kejahatan lintas batas”.Tambah Kapolres
Selain itu Penerjemah Madya Divhubinter Polri Kombespol Juara Silalahi S.I.K pada kesempatan itu mengungkapkan bahwa Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri memiliki peran strategis sebagai penghubung dan fasilitator dalam menjalin kerja sama dengan mitra kepolisian dari berbagai negara, termasuk Australia Federal Police.
“Divhubinter memastikan agar kerja sama internasional dapat berjalan efektif, baik dalam bentuk pertukaran informasi, pelatihan, asistensi teknis, maupun operasi bersama” Ujarnya
Dikatakan pula bahwa program community awareness ini tidak hanya sekadar sosialisasi, tetapi juga upaya membangun pemahaman kolektif tentang pentingnya peran masyarakat dalam menghadapi ancaman kejahatan lintas batas.
“Pesan yang disampaikan oleh AFP bukan hanya untuk didengar, tetapi untuk ditindaklanjuti, diinternalisasi, dan dipraktikkan oleh seluruh lapisan masyarakat” Imbuhnya
Silalahi menambahkan, Polri menyadari bahwa masyarakat adalah garda terdepan dalam menjaga keamanan. Informasi dari masyarakat sering kali menjadi pintu masuk bagi aparat untuk mengungkap kasus-kasus besar, termasuk jaringan internasional. Karena itu, melalui kegiatan ini kita menegaskan bahwa Polri dan masyarakat adalah mitra sejati.
Mengakhiri sambutannya Atas nama Polri, Silalahi menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Australia Federal Police yang telah hadir dan berbagi wawasan mengenai perkembangan kejahatan transnasional serta strategi penanggulangannya.
” Atas nama Polri, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Australia Federal Police, khususnya Ibu Jessy Whyte, yang telah hadir dan berbagi wawasan mengenai perkembangan kejahatan transnasional serta strategi penanggulangannya. Kehadiran AFP di Kepulauan Aru adalah bentuk nyata dari komitmen kerja sama internasional yang kuat antara Indonesia dan Australia dalam menjaga keamanan kawasan perbatasan.
(Meki)









Komentar