MEMOTRET ORMAS SETYA KITA PANCASILA DALAM DINAMIKA PERPOLITIKAN INDONESIA

Uncategorized149 views

Malra,Kabarsulsel-Indonesia.com. Indonesia adalah bangsa besar yang berdiri di atas fondasi ideologi Pancasila. Dalam perjalanan sejarahnya, Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga menjadi arah moral dan kompas kebangsaan dalam menghadapi setiap tantangan zaman. Namun, dalam realitas politik Indonesia yang dinamis, semangat Pancasila sering kali tergerus oleh kepentingan pragmatis, polarisasi politik, dan gesekan antar kelompok.

Hal tersebut disampaikan olehKetu DPD SKP Kota Tual Gerry Ubra,S.Pd, kepada wartawan KSI, Senin (29/9/2025)

Di sinilah hadirnya organisasi masyarakat (ormas) yang konsisten mengusung Pancasila menjadi sangat penting. Salah satu di antaranya adalah Ormas Setya Kita Pancasila, yang mencoba menghidupkan kembali semangat kebangsaan dalam dinamika perpolitikan nasional.

Ormas dan Peranannya dalam Politik Indonesia

Ormas memiliki fungsi strategis dalam mengisi ruang publik. Ia menjadi jembatan antara rakyat dengan pemerintah, serta ruang ekspresi aspirasi warga negara.

Dalam konteks politik Indonesia, ormas sering dipandang ambigu: ada yang murni berjuang untuk kepentingan rakyat, ada pula yang digunakan sebagai kendaraan politik jangka pendek. Namun, yang membedakan Ormas Setya Kita Pancasila adalah posisinya yang menegaskan diri sebagai benteng ideologi bangsa, bukan sekadar alat kepentingan sesaat.

Setya Kita Pancasila menekankan nilai gotong royong, persatuan, serta penanaman kembali ideologi Pancasila di tengah masyarakat. Hal ini sangat relevan, mengingat tantangan bangsa saat ini bukan hanya soal ekonomi dan politik praktis, melainkan juga soal menjaga jati diri bangsa agar tidak tercerabut dari akar Pancasila.

Dinamika Perpolitikan dan Krisis Identitas

Perpolitikan Indonesia belakangan ini menunjukkan gejala fragmentasi identitas. Polarisasi yang lahir dari kontestasi elektoral sering kali melahirkan sekat-sekat di tengah masyarakat. Hoaks, ujaran kebencian, hingga politik identitas memperkeruh situasi. Di titik inilah ormas seperti Setya Kita Pancasila menemukan relevansinya. Ia berusaha mengembalikan politik ke jalur kebangsaan, bukan sekadar politik transaksional.

Krisis identitas politik yang melanda bangsa ini bisa berbahaya jika dibiarkan. Pancasila yang seharusnya menjadi rumah bersama justru terancam dipersempit tafsirannya. Ormas Setya Kita Pancasila dengan visinya berusaha menjembatani perbedaan, meneguhkan kembali bahwa Indonesia adalah milik semua, bukan hanya milik satu kelompok atau golongan.

Ormas sebagai Kekuatan Moral

Dalam politik yang sering kali penuh dengan kepentingan pragmatis, kehadiran kekuatan moral sangat dibutuhkan. Ormas Setya Kita Pancasila menempatkan diri dalam posisi itu. Ia berusaha tidak sekadar menjadi penonton, melainkan juga penggerak dalam membangun kesadaran politik yang sehat.

Misalnya, dengan mendorong pendidikan politik berbasis Pancasila, melakukan advokasi sosial, serta membangun jaringan lintas komunitas.

Kekuatan moral ini penting karena dapat menjadi penyeimbang di tengah politik uang, oligarki, dan kecenderungan elitis. Jika ormas-ormas lain lebih banyak bermain di ranah dukungan elektoral, maka Setya Kita Pancasila justru memperkuat fondasi kebangsaan agar politik tidak kehilangan rohnya.

Tantangan yang Dihadapi

Meski idealisme ormas ini patut diapresiasi, namun tidak bisa dipungkiri bahwa tantangan yang dihadapi sangat besar.

-Pertama, masih adanya stigma terhadap ormas yang sering dianggap hanya sebagai alat politik.

-Kedua, keterbatasan sumber daya dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

-Ketiga, derasnya arus globalisasi yang membuat nilai-nilai Pancasila sering terpinggirkan oleh budaya individualistik.

Selain itu, dinamika politik praktis yang keras juga sering kali menguji konsistensi ormas. Godaan untuk ikut dalam pusaran kepentingan elektoral tentu ada. Namun, jika Setya Kita Pancasila mampu menjaga integritasnya, maka justru ia bisa tampil sebagai kekuatan alternatif yang mampu menginspirasi ormas-ormas lain.

Kontribusi Nyata

Setya Kita Pancasila bukan sekadar hadir dengan retorika, tetapi juga dengan gerakan nyata. Program-program yang menyasar pendidikan kebangsaan, advokasi sosial, serta kerja-kerja gotong royong menjadi bukti bahwa ormas ini ingin membumikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Di sinilah letak keunikan dan keunggulannya dibandingkan dengan ormas lain yang cenderung hanya tampil menjelang momentum politik.

Dengan hadir di akar rumput, ormas ini berusaha memperkuat kohesi sosial. Hal ini sejalan dengan amanat Pancasila yang menempatkan persatuan Indonesia sebagai pilar utama. Politik yang sehat hanya mungkin tumbuh jika masyarakat memiliki kesadaran kebangsaan yang kuat.

Harapan ke Depan

Keberadaan Ormas Setya Kita Pancasila di tengah dinamika politik Indonesia memberikan harapan bahwa Pancasila tidak akan pernah kehilangan relevansinya. Di saat politik praktis sering kali melupakan nilai kebangsaan, ormas ini hadir untuk mengingatkan bahwa tanpa Pancasila, Indonesia bisa kehilangan arah.

Ke depan, diharapkan ormas ini dapat lebih memperluas perannya, bukan hanya dalam ranah pendidikan politik, tetapi juga dalam memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan bangsa. Misalnya dengan mendorong lahirnya kebijakan publik yang berpihak kepada rakyat, serta mengawal jalannya pemerintahan agar tetap berada di koridor Pancasila.

Penutup

Dalam sejarah bangsa Indonesia, Pancasila telah terbukti menjadi perekat yang mampu menyatukan keragaman. Namun, dalam dinamika politik yang semakin kompleks, peran ormas-ormas pengawal Pancasila menjadi semakin vital. Setya Kita Pancasila adalah salah satu contoh ormas yang berusaha konsisten menjaga nilai-nilai kebangsaan di tengah gelombang politik pragmatis.

Jika mampu menjaga integritas dan terus menghadirkan kontribusi nyata, maka ormas ini tidak hanya akan menjadi penonton, melainkan juga aktor penting dalam menjaga keutuhan bangsa. Indonesia membutuhkan lebih banyak kekuatan moral seperti ini agar politik tidak kehilangan arah dan rakyat tetap memiliki pegangan yang kokoh: Pancasila sebagai rumah bersama.

(Elang Kei)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar