Isu Korupsi Bupati Aru, Jeremias Pardjala: “Ini Rekayasa Politik, Bukan Fakta Hukum”

Uncategorized159 views

Dobo (Kabarsulsel-Indonesia.com,- Isu dugaan korupsi yang menyeret nama Bupati Kepulauan Aru, Timotius Kaidel, kembali ramai diperbincangkan publik. Namun, Jeremias Pardjala, Demisioner Pjs. Sekretaris Umum BPD Permaru Maluku periode 2020–2021, menilai isu tersebut bukan fakta hukum, melainkan rekayasa politik yang sengaja dimainkan untuk menjatuhkan Kaidel di setiap momentum Pilkada.

Menurutnya, isu ini hanya sengaja diciptakan oleh pihak-pihak tertentu untuk mencoba menggulingkan Pak Timotius Kaidel dalam setiap perhelatan Pilkada.

,”Sejak 2020 sampai Pilkada 2024, isu yang sama selalu dimainkan, tapi faktanya beliau tetap bisa mencalonkan diri dan bahkan menang,” tegas Jeremias kepada wartawan, Minggu (14/9/2025).

Jeremias mengurai, pada Pilkada Aru 2020 isu itu sempat gencar dihembuskan, namun tidak terbukti dan Kaidel tetap lolos pencalonan.

Setelah Pilkada usai, isu itu hilang. Menjelang Pilkada 2024, tudingan yang sama kembali muncul, tapi kembali terbantahkan karena Kaidel berhasil menang hingga pada sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) pun, isu itu tidak memengaruhi hasil akhir.

Lebih jauh, Jeremias menegaskan dirinya tetap memberikan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Bupati Timotius Kaidel dan Wakil Bupati Mohamad Djumpa.

Menurutnya, arah kebijakan pemerintah harus dikawal bersama, bukan dipolitisasi dengan isu yang bisa memecah belah masyarakat.

“Korupsi memang musuh bersama. Itu pengkhianatan terhadap kesejahteraan rakyat. Tapi jangan sampai isu korupsi justru dipakai sebagai alat politik untuk menjatuhkan. Katong harus bisa bedakan antara kritik membangun dengan upaya merusak,” katanya.

Ia mengajak seluruh anak muda Aru agar lebih fokus mengawal pemerintahan dengan nalar kritis ketimbang larut dalam provokasi.

“Sudah saatnya katong dukung jalannya pemerintahan ini, sambil tetap berani kasih kritik kalau ada kebijakan yang seng menguntungkan rakyat. Daripada katong terjebak dalam isu yang tidak jelas, lebih baik katong jaga Aru supaya bisa maju dan berkembang,”

(Meki)

Komentar