HUT ke-80, Kepala RRI Fakfak Dorong Transformasi Digital dan Pengabdian Publik

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Aula LPP RRI Fakfak dipenuhi semangat kebersamaan, Kamis (11/9/2025) pukul 11.00 WIT. Tepat di tengah ruangan, Obor Tri Prasetya dinyalakan, menghadirkan simbol api pengabdian yang tak pernah padam sejak delapan dekade lalu.

Kepala LPP RRI Fakfak, James Stephent Jahawadan, S.Sos, M.Si, dalam sambutannya menegaskan bahwa usia 80 tahun adalah bukti ketangguhan RRI sebagai lembaga penyiaran publik.

“Sejak detik-detik Proklamasi, RRI telah menjadi saksi sejarah sekaligus pengobar semangat perjuangan. Kini, RRI meneguhkan jati dirinya sebagai lembaga independen, netral, dan terpercaya,” ujarnya di hadapan Bupati Fakfak, pimpinan DPRK, jajaran Forkopimda, tokoh adat, tokoh agama, mitra kerja, dan sahabat RRI.

Mengusung tema Memperkuat Peran RRI Mendukung Tujuan Negara: Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju, James menekankan bahwa RRI bukan hanya menyampaikan informasi, melainkan juga mengikat persatuan, mengawal demokrasi, serta menghadirkan siaran yang edukatif, informatif, dan inspiratif.

“Obor Tri Prasetya yang kita sulut hari ini adalah pengingat bagi setiap insan RRI: setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, setia pada Pancasila dan UUD 1945, serta setia pada tugas pelayanan terbaik bagi publik,” tegasnya.

Di tengah derasnya arus digitalisasi dan disrupsi media, RRI, kata James, harus terus bertransformasi.

“Kita harus melayani di semua platform, hadir di ruang-ruang digital, tapi tetap berpihak pada kepentingan bangsa dan rakyat,” tambahnya.

Resepsi HUT ke-80 RRI di Fakfak bukan sekadar peringatan seremonial. Ia adalah momentum untuk menegaskan kembali komitmen: bahwa suara RRI—yang pernah mengabarkan proklamasi 1945—akan terus menyala, menjaga persatuan, dan mengawal cita-cita bangsa.

“Semoga semangat kebersamaan ini terus terjaga, demi Fakfak, Papua Barat, dan Indonesia tercinta,” tutup James penuh optimisme.

Api obor di Aula RRI Fakfak terus berkobar. Di balik nyalanya, publik melihat bukan hanya cahaya, melainkan janji: bahwa pengabdian RRI akan terus hidup, setia bersama rakyat.

Komentar