Dobo (Kepulauan Aru), Kabarsulsel-Indonesia.com | Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Kemahasiswaan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Himpunan mahasiswa Indonesia ( HMI) Cabang Dobo Kabupaten Kepulauan Aru melakukan aksi demonstrasi damai di depan Kantor DPRD Aru, Selasa 12/08/2025 sekitar pukul 11:30 wit.
Aksi demo Damai yang di lakukan mahasiswa ini tak lain meminta agar DPRD membentuk Pansus guna penyelesaian hutang daerah yang di tinggalkan pemerintahan yang dipimpin sebelumnya dalam hal ini mantan bupati kepulauan Aru dr Johan Gonga khususnya pada beberapa Perguruan tinggi diantaranya kampus Stikes Pasapua ambon, Universitas Graha Edukasi Makassar, Kampus Ikopin Bandung dan Aka migas cepu..
” Kami minta agar DPRD Aru secepatnya membentuk pansus untuk Penyelesaian Hutang daerah yang ditinggalkan oleh mantan bupati dr. JOHAN GONGA” Teriak para pendemo saat melakukan aksi di depan kantor DPRD Kabupaten Kepulauan Aru.
Selain itu mereka (red mahasiswa) juga meminta DPRD agar memanggil dan Memeriksa mantan bupati dr Johan Gonga untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah pada masa pemerintahannya.
Adapun tuntutan yang disampaikan GMKI dan HMI antara lain:
- DPRD Kepulauan Aru segera membentuk PANSUS untuk Penyelesaian Hutang daerah yang ditinggalkan oleh mantan bupati dr. JOHAN GONGA, khususnya Hutang pada KAMPUS STIKES PASAPUA AMBON, UNIVERSITAS GRAHA EDUKASI MAKASSAR, KAMPUS IKOPIN BANDUNG & AKA MIGAS CEPU.
- DPRD Aru segera memanggil dan Memeriksa mantan bupati dr Johan Gonga untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah pada masa pemerintahannya.
- DPRD segera memanggil Kepala DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA & OLAH RAGA untuk KLARIFIKASI Dana RP. 20 MILIAR serta Peruntukannya.
- DPRD diminta Transparan dalam Pertanggungjawaban DANA HIBAH PEMDA KE PSDKU ARU.
- DPRD Bersama Pemda Aru harus memberikan jaminan kepada KAMPUS STIKES PASAPUA AMBON & UNIVERSITAS GRAHA EDUKASI MAKASSAR bahwa para mahasiswa Aru dapat menyelesaikan studi sampai Wisuda.
Menanggapi tuntunan para mahasiswa, wakil ketua 1 (satu) DPRD Kabupaten Kepulauan Aru, Rizal Djabumir saat menerima para pendemo tersebut mengatakan sebagai wakil rakyat pihaknya tentu mendengar semua aspirasi yang di sampaikan masyarakat, dan terkait tuntutan para pendemo, DPRD secara lembaga segera membentuk pansus guna menyikapi persoalan tersebut.
“Kita sebagai wakil rakyat tetap menerima semua aspirasi dari masyarakat, dan Kita mau sampaikan bahwa kami tidak mengabaikan apa yang di sampaikan adik-adik.
Kami sudah sampaikan koordinasi dengan bupati dan sudah dianggarkan tiap tahun beasiswa di APBD, jadi untuk itu, kami akan buat pansus untuk menyikapi masalah ini” Ujar anggota DPRD asal partai PKB itu
Dirinya (red Rizal) mengakui ada anggaran yang di sediakan Pemkab Aru melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 20 Millard, namun anggaran tersebut diperuntukkan untuk mahasiswa berpreataai, tidak digunakan untuk beasiswa.
• Anggara 20 M ini ada dalam APBD, namun itu salah mata anggaran. 20 m itu untuk atlit berprestasi dan bukan untuk beasiswa.” Tandas Djabumir
Terhadap persoalan ini Djabumir belum memastikan pembentukan tim pansus, di karenakan DPRD mestinya masih melakukan koordinasi dengan semua anggota DPRD dan pemerintah daerah dalam hal ini bupati Timotius Kaidel.
“Jadi kita menunggu koordinasi dengan semua anggota DPRD untuk buat pansus, kami tidak bisa pastikan kapan bisa membuat pansus karena itu butuh waktu untuk berkoordinasi dulu dengan pemerintah daerah” Ujarnya. (**)
Komentar