Tual, Kabarsulsel-Indonesia.com | Untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas), personel Kompi 1 Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Maluku kembali menggelar patroli rutin.
Rabu pagi, 23 Juli 2025, sejumlah anggota berseragam loreng tampak menyisir kawasan Pangkalan Ojek di Perempatan Diler Yamaha, Kota Tual.
Patroli dimulai sejak pukul 09.00 WIT dan berlangsung hingga tengah hari. Sejumlah titik yang dinilai rawan terhadap potensi gangguan keamanan menjadi sasaran utama, termasuk area strategis seperti pangkalan ojek yang kerap menjadi simpul interaksi sosial masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa aktivitas warga berlangsung aman dan nyaman. Kehadiran Brimob di lapangan juga sebagai bentuk pencegahan dini terhadap tindakan kriminal,” ujar Komandan Tim Patroli, saat ditemui di sela giat pengamanan.
Langkah patroli ini bukan sekadar rutinitas formal belaka. Di tengah dinamika sosial ekonomi masyarakat perkotaan yang semakin kompleks, kehadiran aparat bersenjata di ruang publik menjadi semacam early warning system.
Terlebih di lokasi seperti pangkalan ojek—ruang pertemuan informal yang sekaligus bisa menjadi titik panas gesekan sosial jika tidak dijaga stabilitasnya.
Secara sosiologis, pangkalan ojek kerap menjadi tempat warga berkumpul, berdiskusi, hingga saling bertukar informasi.
Namun, intensitas interaksi di ruang terbuka ini juga menyimpan potensi kerawanan, mulai dari benturan antar individu hingga penyebaran hoaks yang memicu keresahan. Maka tak heran jika personel Brimob memilih wilayah ini sebagai titik prioritas dalam patroli harkamtibmas.
Kegiatan patroli ini pun disambut baik oleh para pengemudi ojek dan warga sekitar. Seorang tukang ojek, Rudi (34), menyebut keberadaan Brimob memberi rasa aman, terutama saat jam sibuk.
“Kadang ada saja yang bikin ribut atau mabuk-mabukan. Kalau Brimob patroli, kami lebih tenang kerja,” ujarnya.
Patroli semacam ini, jika dilakukan secara konsisten dan humanis, berpotensi menjadi pendekatan preventif yang efektif. Tidak hanya menurunkan angka kriminalitas, tetapi juga membangun kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.
Di tengah arus ketidakpastian sosial, ketegasan yang dibarengi dengan pendekatan persuasif akan menjadi kunci menciptakan ruang publik yang aman dan kondusif.









Komentar