Bupati Samaun Lantik 5 Staf Khusus, Dorong Reformasi Birokrasi

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Dalam langkah strategis untuk mempercepat reformasi birokrasi dan mengakselerasi realisasi program prioritas daerah, Bupati Fakfak Samaun Dahlan, S.Sos., M.AP secara resmi melantik lima staf khusus (Stafsus) pada Senin, 14 Juli 2025, bertempat di Gedung Windertuare.

Pelantikan ini menjadi bagian dari komitmen Bupati Samaun untuk membenahi pola kerja lintas organisasi perangkat daerah (OPD) yang selama ini dinilai masih lemah dalam koordinasi dan implementasi kebijakan.

“Stafsus ini bukan sekadar pelengkap, tapi motor penggerak yang saya percaya mampu menjembatani visi daerah ke dalam aksi nyata di lapangan,” tegas Bupati kepada awak media usai pelantikan.

Usai Pengambilan Sumpah Janji Bupati Samaun Bersama Wakil Bupati Donatus Berpose bersama 5 Orang Stafsus | Foto Istimewa Kabarsulsel-Indonesia

Kombinasi Pengalaman Birokrasi dan Politik

Menariknya, komposisi lima staf khusus ini merupakan perpaduan matang antara tokoh birokrasi senior dan figur politik berpengalaman. Dua di antaranya merupakan mantan pejabat tinggi di lingkungan Pemkab Fakfak:

  • Nasrun Elake, mantan Sekretaris Daerah (Sekda), dipercaya menangani bidang pendampingan birokrasi dan pengawasan pembangunan.
  • Charles Kambu, mantan Asisten Setda, ditunjuk sebagai staf khusus di bidang percepatan investasi daerah, pengembangan ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat.

Sementara tiga staf khusus lainnya adalah mantan anggota DPRD Fakfak yang telah teruji dalam merumuskan kebijakan publik:

  • Marselus Rahamitu akan fokus pada bidang ilmu pengetahuan, pengembangan teknologi, dan SDM.
  • M. Rusdy Faruk bertugas memperkuat percepatan pembangunan daerah dan supremasi hukum.
  • Abu Thalib Iribaram ditugaskan menangani sektor otonomi khusus, kebudayaan, dan pariwisata.

Tugas Besar: Sinkronisasi, Akselerasi, dan Reformasi

Bupati Samaun menekankan bahwa tugas utama para staf khusus ini adalah menyelaraskan komunikasi antara pimpinan daerah dan para kepala OPD, sekaligus mengawal secara teknis penyempurnaan tata kelola pemerintahan.

Fokus utama lainnya adalah mendorong percepatan perubahan APBD 2025 dan penyusunan RPJMD yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Saya tidak mau kerja lambat. Target saya, APBD 2026 sudah final sebelum Desember. Artinya, sistem harus bergerak lebih lincah, dan stafsus inilah yang saya tugaskan untuk memastikan itu terjadi,” tandasnya.

Pelantikan ini juga menjadi penanda dimulainya fase baru pemerintahan Samaun Dahlan yang kian tegas dalam membangun pola kerja kolaboratif dan terukur.

Dengan kehadiran staf khusus, diharapkan setiap program prioritas daerah tidak hanya berjalan, tapi melesat sesuai target pembangunan jangka menengah.

Komentar