Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Pagi masih lembab ketika Bupati Fakfak Samaun Dahlan, S.Sos., M.AP tiba di Kampung Mawar, Distrik Teluk Patipi. Sekitar pukul 09.10, ia melangkah turun dari kendaraan dinas bersama rombongan pimpinan OPD.
Sambutan hangat langsung terasa: kalungan bunga, tarian Tumor, dan iringan menuju prosesi adat. Sebuah penghormatan yang menegaskan ikatan emosional antara pemimpin dan rakyatnya.
Ritual adat itu bukan sekadar simbol. Ia menjadi pintu gerbang pertemuan antara janji dan bukti. Usai upacara, Bupati Samaun menunaikan agenda utama: tatap muka dengan warga dan para kepala kampung se-Distrik Teluk Patipi dan Furwagi.
Dalam pertemuan itu, Bupati Samaun tampil lugas. Ia menegaskan keseriusan pemerintah daerah mewujudkan janji kampanye lewat 32 program “Santun Baik” yang pernah digaungkannya. Dua program prioritas yang dibawanya ke Teluk Patipi adalah Program Menyala 24 Jam dan Program Jalan Mulus (Jalan Tanpa Lubang).
“Kita tidak mau janji hanya di mulut. Saya datang ke sini untuk memastikan program itu jalan,” kata Samaun, lelaki berdarah Tidore yang kini memimpin Kabupaten berjuluk Kota Pala itu.
Untuk program listrik menyala 24 jam, ia meminta pengertian warga. Jaringan listrik yang direncanakan melintasi lahan warga akan memaksa penebangan tanaman produktif jangka panjang seperti pala, durian, rambutan, dan langsat. Ia berjanji pemerintah tidak akan semena-mena.
“Akan ada kompensasi ganti rugi. Kita hargai tanaman warga,” tegasnya di hadapan peserta pertemuan.
Samaun tahu, listrik bukan sekadar lampu di malam hari. Ia membuka jalan bagi kemajuan ekonomi kampung-kampung yang selama ini hidup dalam keterbatasan daya.
Tak hanya soal listrik. Samaun juga membawa kabar besar untuk infrastruktur jalan. Ia memaparkan rencana peningkatan jalan lingkar yang membentang dari Pertigaan Kayauni menuju Kampung Teluk Patipi. Anggaran disiapkan tak main-main: Rp 42 miliar.
“Saya sudah dorong OPD teknis dan koordinasi dengan DPRK. Ini prioritas,” ujarnya.
Program Jalan Mulus diharap menuntaskan keluhan lama soal jalan berlubang dan rusak, membuka akses ekonomi, dan menurunkan biaya logistik di distrik pesisir ini.
Kunjungan Bupati Samaun ke Kampung Mawar hari itu bukan sekadar seremonial. Ia membawa pesan tegas: politik bukan janji kosong. Di hadapan rakyat Teluk Patipi, ia mencoba menegakkan kepercayaan, mengikat janji pada kenyataan.
Usai bertatap muka, Bupati Samaun menyempatkan diri sholat jumat bersama warga di Masjid Nabawi Kampung Timar.
Komentar