Keluarga Solarbesain Desak Polisi Tahan Pelaku Perusakan Rumah Adat di Latdalam

Saumlaki, KabarSulsel-Indonesia.com |  Keluarga besar Solarbesain mendesak Polsek Tanimbar Selatan untuk segera menahan pelaku penyerangan dan perusakan rumah adat mereka di Desa Latdalam. Hal ini disampaikan langsung oleh Adus Solarbesain saat menghadiri panggilan dari pihak kepolisian pada Selasa (17/6).

“Kami datang sesuai undangan Polsek Tanimbar Selatan pukul 10 pagi, namun hingga pukul 14.00 siang belum juga dipanggil penyidik. Salah satu anggota polisi, inisial GH, mengatakan hari ini anggota mereka sedang berduka dan proses pemeriksaan dijadwalkan ulang,” ujar Adus Solarbesain kepada wartawan.

Meski belum dimintai keterangan secara resmi, pihaknya tetap meminta agar laporan tentang penyerangan rumah adat mereka diproses secara hukum.

Adus menegaskan bahwa serangan yang dilakukan terhadap rumah adat Solarbesain bukan kali pertama, dan terindikasi merupakan tindakan terorganisir.

“Atap rumah kami bolong karena dilempari batu. Ini bukan tindakan spontan, tapi kejahatan terencana. Kami tidak akan berhenti sampai kasus ini dibawa ke pengadilan,” tegasnya.

Lebih jauh, Adus menyebutkan bahwa keluarganya kerap menjadi sasaran teror dan intimidasi, terutama sejak munculnya konflik soal pengelolaan air Weturleli yang diyakini merupakan bagian dari petuanan mereka.

Menurutnya, ada upaya memaksakan pengakuan bahwa sumber air tersebut milik umum agar dapat dikelola oleh pemerintah desa.

“Ketika saya tidak hadir dalam rapat desa, rumah tua adat kami justru diserang. Ini jelas perbuatan melawan hukum. Kalau ada klaim, seharusnya diselesaikan lewat jalur hukum, bukan dengan main hakim sendiri,” tuturnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolsek Tanimbar Selatan Iptu Herpim Sima membenarkan adanya laporan dari keluarga Solarbesain. Ia menyatakan bahwa pihaknya tengah memeriksa sejumlah pihak, termasuk salah satu terlapor berinisial Kabalmele.

“Kami serius menangani kasus ini. Proses penyelidikan tetap berjalan sesuai prosedur. Hari ini kami sudah memeriksa salah satu terduga, dan selanjutnya akan memanggil pihak lain yang mungkin terlibat. Kami harap masyarakat bersabar dan tetap percaya pada proses hukum,” kata Kapolsek.

Kasus ini menjadi perhatian publik di Tanimbar Selatan karena menyangkut nilai adat, keamanan warga, dan potensi konflik sosial di Desa Latdalam. Warga pun berharap agar penegakan hukum tidak pandang bulu dan tetap mengedepankan keadilan bagi semua pihak.

Komentar