Peran Dandim 1502/Masohi Mendamaikan Masyarakat Pasca Konflik

Ambon,Kabarsulsel-lndonesia.com. Pasca bentrok warga Sawai dan Rumaolat, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, pada Selasa (1/4/2025) lalu, sejumlah pertemuan dilakukan. Baik yang diinisiasi pemerintah kabupaten maupun TNI.

Kali ini, Kodim 1502/Masohi, berinisiasi mengumpulkan Raja-Raja Seram Utara. Pada pertemuan, Kamis (17/4/2025) di Rumaolat ini, puluhan raja tersebut mendeklarasikan perdamain.

Dandim Masohi Letkol Inf Yusuf Aksa mengatakan, ada enam poin yang disepakati bersama. “Tadi mereka sepakat untuk melakukan rekonsiliasi,” Ungkap Dandim.

Saat pertemuan itu, lanjut Yusuf Aksa, ada pernyataan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa kepada raja-raja di Seram Utara. “Bapak Gubernur tadi video call dan berbicara sama raja-raja,” ucapnya.

Untuk diketahui dalam pertikian itu, raja-raja menyepakati untuk damai. Dan tertuang dalam enam poin kesepakatan.

1. Kami menolak dengan keras segala bentuk kekerasan yang terjadi, karena akan menghancurkan nilai-nilai persaudaraan di Nusa Ina.

2. Kami sepakat untuk mendukung rekonsiliasi, menjaga perdamaian dan menolak segala bentuk provokasi dan berita-berita hoaks yang sifatnya provokatif.

3. Kami menyatakan dengan tegas bahwa konflik yang terjadi bukan konflik agama. Karena itu, kami menolak isu dan provokasi tentang SARA.

4. Kami meminta kepada pemerintah untuk dapat melakukan rehabilitasi dan pembangunan rumah-rumah masyarakat dan kerugian lainnya akibat konflik yang terjadi.

5. Kami meminta pemerintah dan aparat TNI-Polri untuk melakukan tindakan penegakan hukum atau supermasi hukum yang adil kepada semua masyarakat tanpa pandang bulu.

6. Meminta kepada pemerintah untuk dapat menyelesaikan persoalan ini dengan memperhatikan persoalan laten dalam penderitaan masyarakat adat.

Dandim 1502/Masohi dalam sambutanya menyampaikan bahwa konflik sosial ini adalah salah satu keadaan yang dapat merusak generasi yang akan datang. Sehingga saya meminta dari bapak semua untuk mari sama-sama jaga kedamaian di Negeri ini

Kita orang Maluku ini orang Basudara, kehidupan pela gandong yang selalu bawa perdamaian ,

” Saya minta setiap kepala pemerintahan harus siap menghadapi semua permasalahan yang terjadi dalam masyarakat apapun situasinya

Saya akan selalu terus bekerja keras dan membantu bagaimana keadaan ini harus kembali kondusif, “pungkasnya.

Saya sangat berharap kepada para raja,para kades semua pihak bahwa mari kerja sama Untuk menolak isu anarkistis, Isu sara dan tindakan Provokatif dari pihak harmoni.

“Melanjutkan perintah Gubernur Maluku, TNI-Polri akan selalu siap hadir dalam setiap situasi yang di butuhkan masyarakat,Untuk mengatasi konflik tidak selamanya TNI-Polri harus berada di tengah tapi harus ada di Tengah – tengah Masyarakat, Semoga apa yang saya sampaikan ini bisa kita sama-sama pahami agar terwujud situasi aman damai dan harmonis, “ungkapnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kapolsek Wahai,Kompol, Tomi SihTuguih, Sekertaris Camat Seram Utara,Leco Maba, Raja Negeri Saleman,Ali Arsad Makatita, Sekertaris Desa Adm.Besi,Lukman Weno, Kepala Dusun Rumaolat,Hans Morolan, Kepala Desa Adm.Masihulan Yundri Patalatu,S.H, Kepada pemuda Dusun Arara,Fadli Tomagola, Pdt.Gereja Hapari Holoi,Domiana Sedubun S.Si, Kepala Desa Adm.Kanike Jorhem Lilimah, Raja Pasahari, Muhammad Husen, Sekertaris Desa Pasahari,Nak Obsen Natuani, Saniri Negeri Adm.Besi,Ismail Tomagola dan Raja Roho,Jepri Maoke.

(M.N)

Komentar