Pimpin Upacara Penyerahan Senjata, Danrem 151/Binaiya Himbau Masyarakat Serahkan Senjata Secara Sukarela Kepada TNI

Ambon,Kabarsulsel-Indonesia.com. Danrem 151/Binaiya Brigjen Anthoninho Rangel da Silva, memimpin Upacara Penyerahan Senjata Organik yang diserahkan oleh masyarakat. Berlokasi di Makorem 151/Binaiya, Batu Gajah Ambon Rabu (16/4/2025)

Saat diwawancarai media soal Rancangan Undang-undang TNI yang di demo oleh masyarakat, ujar Danrem, Bapak Presiden RI Prabowo Subianto sudah memberikan jawaban tentang rancangan undang-undang TNI yang saat ini sedang direvisi. Jawaban dari Panglima TNI serta seluruh pimpinan TNI di tingkat kebijakan.

“Kami di tingkat operasional hanya bisa mensosialisasikan ke seluruh jajaran wilayah kami agar rancangan undang-undang itu sudah direvisi sesuai dengan tataran yang berlaku tentang bagaimana revisi undang-undang TNI tersebut,” terang Danrem.

Menurut Danrem, terjadinya demontrasi sekilas dilihat, Alhamdulillah di wilayah Maluku itu tidak terjadi karena masyarakat maupun mahasiswa yang ada di Maluku sudah diajak dialog berinterartif, berdiskusi bersama sehingga mereka dapat memahami tentang Bagaimana mengeluarkan aspirasi demo ataupun hak sesuai dengan undang-undang Dasar 1945 pasal 28 e ayat 3 yang berbunyi, setiap warga negara memiliki kebebasan untuk memberikan pendapat, tapi mengeluarkan pendapat harus sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan di perundang-undangan tidak boleh melakukan tindakan apapun atau tindakan yang merusak karena tindakan tersebut tidak mencerminkan kita sebagai negara demokrasi yang diakui di dunia.

“Hal ini sudah dilakukan oleh masyarakat kita terutama adik-adik Mahasiswa kita di Maluku, mereka semua sudah memahami tentang arti demokrasi, tentang bagaimana wawasan kebangsaan, tentang bagaimana wawasan Nusantara. Bela Negara boleh mengeluarkan pendapat, boleh tampil di forum umum untuk memberikan suatu aspirasi namun tetap pada koridor sesuai dengan aturan yang berlaku sebagai manusia Pancasila yang mencintai keharmonisan, kedamaian dan selalu mengutamakan Berbeda-beda Tapi Tetap Satu, Bhineka Tunggal Ika, Ale Rasa Beta Rasa, Dua Raga Satu Jiwa,” tegas Danrem.

Ditanya soal upaya TNI dalam penanganan konflik yang terjadi, ungkap Danrem, konflik yang terjadi di pulau Seram, itu sebenarnya kesalahpahaman antara masyarakat. Tindakan ini sudah diambil secara cepat oleh Gubernur Maluku, Pangdam XV/Pattimura dan Kapolda Maluku, beliau bertiga langsung turun ke lokasi dan mengecek di lapangan.

“Disana adalah wilayah kami, anggota saya mulai dari kejadian sampai saat ini masih di lokasi untuk membantu rehabilitasi sarana prasarana yang rusak, membantu masyarakat yang kesulitan, membantu masyarakat dari trauma terhadap situasi. Itulah salah satu peran TNI khususnya TNI AD kami Korem 151/Binaiya dan Kodim1502/Masohi sudah bekerja sesuai dengan tataran operasional yang sudah ditentukan atasan,”tandas Danrem.

Senjata yang diserahkan oleh masyarakat secara sukarela ujar Danrem, memiliki sejarah yang kelam dan panjang. Senjata-senjata tersebut adalah hasil dari kerusuhan 1999 lalu, mungkin masyarakat-masyarakat itu dulu karena kerusuhan, terjadi konflik maka senjata itu di bawa untuk menyelamatkan Negeri masing-masing.

” Alhamdulillah anggota kita dari tim intel sudah beberapa kali melaksanakan pembinaan. tahun 2024 tanggal 10 November lalu sudah diserahkan juga senjata organik, senjata standar ini yang kedua kali, ketiga kali dari Dandim senjata rakitan tapi bisa digunakan untuk menembak. senjata-senjata tersebut salah satunya yang digunakan sehingga terjadi korban dari aparat kepolisian.

Kita berharap senjata-senjata yang ada di masyarakat agar dengan keikhlasan kerelaannya diserahkan kepada TNI dan aparat tutorial ataupun aparat kepolisian dengan harapan tidak adanya senjata-senjata tersebut dimudahkan manusia untuk tidak terjadi konflik.

“kami juga harus memberikan jaminan kepada seluruh negeri yang ada di Maluku, supaya mereka aman dari perkelahian antara suku, antara perorangan sehingga tidak boleh menjurus ke konflik Sara/Horisontal,” tegas Danrem,

Untuk anggota-anggota yang sudah berprestasi tersebut, harus kita memberikan reward, setelah itu dia kita upayakan untuk mendapatkan sekolah. Saya akan laporkan ke Pangdam XV/Pattimura, ke Kasat untuk memberikan atensi dan salah satu masyarakat yang memberikan ini langsung ke kita yang dengan ikhlas itu harus kita berikan penghargaan juga sehingga dengan harapan mereka setelah kembali ke kampungnya dia ada jaminan keamanannya sehingga dia tidak boleh takut, pungkas Danrem.

(M.N)

Komentar