Ambon,Kabarsulsel-lndonesia.com. Personel Satreskrim Polres Kepulauan Tanimbar yang tergabung dalam Satgas Pangan Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), menemukan adanya dugaan kecurangan penjualan minyak goreng subsidi jenis minyak kita pada kemasan botol ukuran 5 liter (5.000 ml). Volume minyak kita yang mestinya 5 liter ditemukan tersisa 3,72 liter (3.720 ml).
Penemuan tersebut setelah dilakukan pengecekan label kemasan dan isi dari minyak goreng jenis minyak kita oleh tim Satgas Pangan yang terdiri dari Dinas Perindag, Polres KKT, dan Dinas Perindagnaker KKT.
“Jadi saat kegiatan pengecekan yang kita lakukan pada Selasa 11 Maret 2025 di beberapa toko, ditemukan adanya kekurangan volume minyak goreng jenis minyak kita,” kata Kasat Reskrim Polres KKT, AKP. Handry Dwi Azhari STK., SIK pada Senin (17/3/2025).
Selain berkurangnya isi minyak kita berukuran 5 liter, tim juga menemukan berkurangnya volume 1 liter (1.000 ml). Ukuran 1 liter hanya berisi 910 ml.
Secara umum ukuran/volume minyak kita yang tersedia pada distributor bahan pangan di wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar berada dalam kemasan plastic refill ukuran 1000 ml produksi dari PT. Mahesi Agri Karya dan PT Wilmar Nabati Indonesia.
Dalam kemasan botol ukuran 1 liter produksi dari PT. Bina Karya Prima harga minyak subsidi ini dijual sebesar Rp18.000. Sementara kemasan jerigen ukuran 5 liter produksi PT. Berkah Abadi dijua seharga Rp90.000.
“Terhadap kemasan jerigen ukuran 5 liter produksi PT. Berkah Abadi ditemukan kejanggalan terhadap label/merk yang terlihat seperti usai direpacking (dikemas kembali),” katanya.
Tim juga membandingkan dengan minyak goreng ukuran 5 liter pada merk lain (Bimoli) terlihat isinya tidak sama. Ini ditemukan di toko Sabila milik Arifin di ruko pasar Ngrimase.
“Ketika personel melakukan interview kepada pemilik toko yang bersangkutan mengatakan bahwa stok minyak goreng ini diambil dari Toko Hafiz. Sehingga personel langsung melakukan pengecekan pada Toko Hafiz dan benar bahwa toko tersebut merupakan agen yang mendistribusikan minyak goreng Minyakita kemasan jerigen ukuran 5 liter produksi PT. Berkah Abadi,” jelasnya.
Tim kemudian menemukan masih ada stok kurang lebih 200 (dua ratus) karton. Setiap karton berisi 4 jerigen. “Personel kembali melakukan interview terhadap pemilik toko Hafiz saudara Hanudin, yang bersangkutan mengaku kalau dia ditawarkan oleh saudara Agus Kurniawan yang berdomisili di Surabaya,” jelasnya.
Selain mengecek temuan tersebut, tim juga melakukan pengecekan ketersediaan stok bapokting pada distributor di wilayah Kab. Kepulauan Tanimbar.
(M.N)
Komentar