KSI DKI Jakarta – PWI Koordinatoriat Jakarta Barat saat ini terus meningkatkan kapasitas wartawan dan berupaya membangun jurnalisme solusi. Artinya, berita yang ditulis tak hanya mengkritik, tapi juga menghadirkan solusi.
Hal ini disampaikan Ketua Koordinatoriat Jakbar Kornelius Naibaho dalam keterangannya, Selasa (2/3/2021).
Ia mengatakan adanya pandemi Covid-19 peran media dapat memberikan banyak perubahan dalam berbagai macam aspek.
Berbagai macam aspek terdampak, khususnya di lingkungan sosial. Dalam keadaan seperti ini pers memiliki peran yang amat penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengingat di zaman ini hoax dengan mudahnya menyebar.
“Pers merupakan salah satu komponen yang punya peran besar dalam membentuk opini publik. Selain memberikan edukasi dan kritik, pers juga harus memberikan solusi agar suatu masalah yang dihadapi bisa dipecahkan,” tandas pria yang kerap disapa Kornel ini.
Menurutnya, bahwa peran media dalam menyampaikan informasi ke masyarakat sangatlah penting, karena media dalam menyampaikan informasi itu berdasarkan sumber yang jelas dan akurat.
“Saya berharap peran media tidak hanya memberikan informasi saja, tapi juga bisa mengedukasi masyarakat. Mari kita jalin hubungan kemitraan yang baik dan harmonis bersama-sama,” kata Kornel.
Dia juga berharap, wartawan dalam menyajikan informasi tetap sesuai Kode Etik Jurnalistik (KEJ), memenuhi 5W1H, dan sesuai fakta yang ada dilapangan.
“Harapan kita, antara pihak stakeholder, TNI, Polri dan insan pers harus terus bersinergi tanpa batas, sehingga kegiatan seperti kerjasama dibidang sosial akan terus berlanjut dengan penuh keharmonisan dan kekeluargaan,” harapnya.
Dijelaskan pula, wartawan dalam bekerja harus profesional, dan tetap menjaga marwah sebagai seorang jurnalistik. Selain itu, media dalam menyajikan berita harus bener-benar akurat dan faktual.
“Wartawan juga harus tetap menjaga marwahnya sebagai Seorang jurnalis. Ditengah menjamurnya media saat ini, bisa tidak wartawan menjaga profesionalisme kerja. Disitulah tantangan besar bagi awak media ditengah keterbatasan,” papar Kornel.
Lanjut Kornel, media itu bagai pisau bermata dua, jika tidak bisa mengunakannya maka media akan menggiring oponi sesat.
“Jangan sampai media dalam menyampaikan informasi-informasi yang dikemas dalam berita malah mengiring opini yang mengarah kesesatan. Kalau dulu itu istilahnya disebut distorsi, kalau sekarang istilahnya dikenal dengan hoax,” pungkasnya.
Reporter : Bintarsih
Editor : Noval Verdian
Komentar