Ambon.Kabarsulsel.lndonesia.com. Jepara – Merespons isu yang menghebohkan tentang dugaan pemungutan iuran kepada penerima bansos oleh Palang Merah Indonesia (PMI), Konsorsium LSM dan ODGJ Unity mendatangi kantor PMI Kabupaten Jepara di Desa Kuwasen, Senin (23/12/2024), untuk meminta penjelasan resmi.
Dalam pertemuan yang berlangsung penuh kehangatan, Ketua PMI Jepara, Sutejo S. Sumarto, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah memberikan instruksi atau menetapkan target iuran kepada penerima bansos. “Segala kontribusi bersifat sukarela. PMI bergerak di bidang kemanusiaan untuk membantu masyarakat tanpa paksaan,” ujar Sutejo.
Hal ini juga diperkuat oleh Arif Darmawan, Sekretaris PMI Jepara. Menurutnya, PMI hanya mengandalkan keikhlasan masyarakat untuk mendukung program-program kemanusiaan mereka. “Kami tidak pernah mentarget penerima bansos untuk memberikan iuran. PMI berdiri untuk membantu, bukan membebani,” tambah Arif.
PMI Jepara menjelaskan bahwa selama ini mereka aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan, seperti:
– Membantu membangun rumah korban bencana.
– Menyediakan kursi roda untuk penyandang disabilitas.
– Mengorganisir donor darah secara rutin.
– Memberikan logistik dalam penanggulangan bencana.
“Dana yang kami terima dari masyarakat, termasuk kontribusi sukarela, digunakan sepenuhnya untuk mendukung program-program tersebut,” ungkap Sutejo.
Djoko T. Purnomo, Pembina Konsorsium LSM, mengapresiasi respons terbuka dan transparan PMI dalam menanggapi isu ini. “Kami hadir untuk memastikan kebenaran. Jika memang sifatnya sukarela, itu lebih tepat. PMI memiliki peran besar dalam membantu masyarakat, sehingga dukungan masyarakat sangat dibutuhkan,” jelas Djoko.
Ia juga menambahkan, PMI sebagai lembaga kemanusiaan memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama korban bencana.
Konsorsium menguaulkan sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan pelayanan dan transparansi, PMI Jepara merencanakan beberapa langkah konkret ke depannya:
1. Pelaporan Kegiatan secara Kontekstual
– PMI berkomitmen untuk menyusun laporan yang terperinci terkait pelaksanaan kegiatan dan programnya, sehingga masyarakat dapat mengetahui hasil nyata dari kontribusi mereka.
2. Pemanfaatan Mal dan Ruang Publik untuk Sosialisasi
– PMI akan bekerja sama dengan pusat perbelanjaan dan memanfaatkan ruang publik untuk menyosialisasikan program dan kegiatan mereka. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang misi PMI.
3. Pelatihan Relawan PMI
– Untuk memperkuat kapasitas di lapangan, PMI akan mengadakan pelatihan rutin bagi para relawan, sehingga mereka lebih siap dalam menangani berbagai situasi darurat.
4. Musyawarah Perencanaan Program bersama Bapeda dan Petinggi
– PMI akan mendorong adanya musyawarah perencanaan (musren) bersama Bapeda dan petinggi terkait, untuk membahas program, kegiatan, dan metode pengumpulan sumbangan dalam rangka bulan dana PMI
Isu yang sempat viral ini akhirnya terjawab. PMI Jepara menegaskan bahwa mereka tidak pernah memaksa penerima bansos untuk memberikan iuran. Semua kontribusi bersifat sukarela dan digunakan sepenuhnya untuk mendukung program-program kemanusiaan.
Dengan rencana program yang lebih terarah, PMI bertekad untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Kita semua diajak untuk mendukung inisiatif ini demi kemanusiaan yang lebih baik di Jepara. PMI, Bersama untuk Kemanusiaan dan Masa Depan Jepara
Hani K
Komentar