Dinas Perkebunan Fakfak Luncurkan Dua Buku Strategis di Hari Perkebunan Nasional ke-67

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com |  Dalam momentum peringatan Hari Perkebunan Nasional ke-67 yang jatuh pada 10 Desember 2024, Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak meluncurkan dua buku yang menjadi karya monumental untuk mendukung pengembangan sektor perkebunan daerah.

Buku-buku ini menyoroti potensi unggulan Fakfak, yaitu kelapa sawit sebagai komoditas strategis, dan pala Tomandin sebagai ikon unggulan daerah.

Peluncuran tersebut menjadi bukti nyata komitmen Fakfak dalam mendorong literasi dan pengembangan sektor perkebunan sebagai pilar utama pembangunan ekonomi lokal.

Peluncuran tersebut ditandai dengan penyerahan buku dari Plt. Kadis Perkebunan Fakfak Widhi Asmoro Jati, S.T., M.T kepada Asisten II Setda Kabupaten Fakfak Arobby Hindom, M.Si serta pemotongan tumpeng sebagai penanda perayaan hari perkebunan nasional.

Buku Pertama: Pilar Investasi Sawit Fakfak

Buku pertama berjudul “Investasi Perkebunan Sawit: Komoditas Andalan Kabupaten Fakfak” hadir dengan 110 halaman yang terbagi menjadi lima bab utama. Buku ini mengupas secara rinci:

  1. Potensi besar kelapa sawit di Fakfak sebagai motor penggerak ekonomi.
  2. Strategi investasi dan aksi sawit berkelanjutan untuk pembangunan jangka panjang.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, S.T., M.T., menyatakan bahwa buku ini merupakan panduan penting bagi para pelaku usaha dan pemangku kepentingan.

“Sawit telah menciptakan lebih dari 1.500 lapangan kerja di Fakfak, memberikan peluang besar bagi tenaga kerja lokal dan regional. Buku ini kami susun untuk memperkuat daya saing sektor sawit Fakfak di tingkat nasional,” ungkapnya.

Buku Kedua: Warisan Pala Tomandin

Buku kedua berjudul “Budidaya Pala Tomandin: Komoditas Unggulan Fakfak” merupakan karya tim GERTAK (Gerakan Tanam Kebun) Fakfak. Buku setebal 23 halaman ini berfungsi sebagai panduan teknis dan edukasi, membahas:

  1. Karakteristik unik pala Tomandin sebagai komoditas khas Fakfak.
  2. Teknik pembibitan yang efektif untuk hasil maksimal.
  3. Cara budidaya, perawatan, hingga proses panen buah pala berkualitas tinggi.

Widhi menjelaskan, “Pala Tomandin adalah identitas Fakfak yang sudah diakui secara nasional. Buku ini memberikan panduan lengkap bagi petani untuk meningkatkan produktivitas melalui teknik yang efisien dan ramah lingkungan, yang telah diringkas dalam model brosur sebagai media edukasi cara tanam pala sesuai standar dan prosedur perkebunan.

Brosur ini akan sampai ke tangan pekebun saat tim Gertak Fakfak melakukan pendampingan dalam proses penanaman pala di kebun penerima manfaat. Ungkap Widhi

Mendorong Literasi dan Edukasi Publik

Kedua buku ini tidak hanya ditujukan untuk pelaku usaha dan pekebun, tetapi juga untuk kalangan pelajar dan masyarakat umum.

“Kami akan mendistribusikan buku ini ke perpustakaan sekolah dan perpustakaan daerah. Harapannya, buku ini dapat mendorong minat baca sekaligus menjadi sumber edukasi yang bermanfaat,” tambah Widhi.

Perkebunan: Pilar Utama Pembangunan Fakfak

Peluncuran dua buku ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sektor perkebunan sebagai tulang punggung ekonomi Fakfak. Kelapa sawit dan pala Tomandin tidak hanya berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan daerah, tetapi juga membuka peluang besar untuk pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.

Melalui karya literasi ini, Dinas Perkebunan Fakfak berharap dapat memacu generasi muda untuk lebih memahami dan mengelola potensi perkebunan lokal secara inovatif dan kompetitif.

Peluncuran ini sekaligus menegaskan Fakfak sebagai daerah yang tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga kaya akan gagasan dan inovasi demi kemajuan bersama.

Akses Buku dan Brosur

Untuk mendapatkan file kedua buku dan brosur pendukungnya, silakan unduh melalui tautan berikut:

Buku Invertasi Sawit Fakfak 2025-2030

Cara Tanam Pala Tomandin Fakfak

Brosur Cara Tanam Pala Tomandin Fakfak

Dengan peluncuran ini, Fakfak menegaskan posisinya sebagai daerah kaya sumber daya alam sekaligus pusat inovasi demi pembangunan berkelanjutan

Komentar