Maluku Tenggara, Kabarsulsel-Indonesia.com | Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Agustinus B. Rahakbauw, secara tegas menyerukan kepada tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Malra beserta tim kampanye mereka untuk menjadikan masa kampanye sebagai panggung demokrasi yang sehat dan edukatif.
Menurutnya, momen ini harus dimanfaatkan untuk menyampaikan ide-ide besar demi masa depan daerah, bukan untuk menyebarkan kebencian dan menimbulkan perpecahan.
“Saya mengimbau kepada seluruh kandidat dan tim kampanye untuk menggunakan panggung kampanye sebagai wadah adu gagasan dan visi. Kampanye seharusnya menjadi ruang pendidikan politik yang baik bagi masyarakat, bukan tempat untuk saling menyerang atau menyebarkan ujaran kebencian,” tegas Rahakbauw dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, Rahakbauw menekankan pentingnya menyampaikan program-program nyata yang dapat membawa perubahan positif bagi Malra.
Salah satu isu yang menurutnya perlu diangkat adalah bagaimana para kandidat merancang strategi pengentasan kemiskinan dan pengembangan sektor unggulan seperti pariwisata dan perikanan, yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah.
“Para calon Bupati seharusnya menggunakan kesempatan ini untuk membahas revitalisasi nilai-nilai hukum adat Larvul Ngabal yang mulai tergerus oleh zaman. Mereka juga harus berbicara tentang kebijakan-kebijakan konkret untuk menekan angka kriminalitas yang masih tinggi di Malra. Ini adalah isu-isu penting yang perlu dibahas, bukan saling menyerang dengan isu-isu pribadi antar kandidat,” lanjutnya.
Rahakbauw juga menyuarakan keprihatinannya atas mulai maraknya kampanye hitam yang terlihat dari narasi negatif dan video provokatif yang beredar di media sosial, khususnya di grup-grup WhatsApp. Hal ini, menurutnya, berpotensi merusak tatanan demokrasi dan memicu ketegangan sosial di tengah masyarakat.
“Saya meminta kepada para kandidat dan tim kampanye untuk menghindari kampanye hitam. Fokuslah pada penyampaian visi dan misi yang membangun. Jangan menyerang kandidat lain atau menciptakan polemik yang justru bisa memicu konflik. Kita harus menjaga kedamaian dan persatuan di negeri ini,” ujarnya.
Rahakbauw berharap bahwa melalui kampanye yang sehat dan edukatif, masyarakat dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang visi dan program dari masing-masing kandidat. Dengan begitu, mereka dapat membuat keputusan yang tepat untuk masa depan Maluku Tenggara.
“Kita ingin masyarakat mendapatkan pendidikan politik yang bermutu, yang membuat mereka lebih cerdas dalam memilih pemimpin. Kampanye harus menjadi momentum untuk mengangkat isu-isu strategis yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat,” tutupnya.
Pernyataan Rahakbauw ini diharapkan menjadi pengingat bagi seluruh kandidat untuk menjaga etika politik dalam kampanye, demi terwujudnya pemilu yang damai dan bermartabat di Maluku Tenggara.
Komentar