Klarifikasi Roni F. Ohoiner: Tegas Bantah Tuduhan Kepala PDAM Elat, Soroti Konflik 40 Tahun Pengelolaan Air Tanpa Kontribusi

Malra, Kabarsulsel-Indonesia.com | Konflik terkait penyumbatan pipa PDAM di Kecamatan Elat kembali memanas setelah kelompok pemuda Rahareng Atas melakukan aksi protes yang menyebabkan kelangkaan air pada Jumat, 6 September 2024.

Aksi ini didorong oleh ketidakpuasan masyarakat atas pengelolaan air oleh PDAM Elat yang dianggap tidak memberi kontribusi kepada desa selama 40 tahun.

Kepala PDAM Malra, Tapotubun, dalam keterangannya kepada media ini, menyatakan bahwa masyarakat Rahareng Atas merasa dirugikan oleh pengelolaan PDAM.

“Mereka menuding PDAM sudah menggunakan sumber air selama 40 tahun tanpa memberikan kontribusi kepada desa, yang memicu tindakan protes. Kami berharap pemerintah daerah segera menyelesaikan kasus ini,” tegas Tapotubun.

Namun, Roni F. Ohoiner, tokoh masyarakat setempat, memberikan klarifikasi atas pernyataan tersebut.

Ia menyatakan kekecewaannya terhadap manajemen PDAM Elat, menegaskan bahwa dirinya yang selalu berada di garis depan untuk berhadapan langsung dengan masyarakat setiap kali terjadi konflik.

“Sudah dua kali saya yang berhadapan dengan masyarakat, bukan berarti saya bagian dari mereka, tapi sebagai penengah untuk meredam situasi,” ungkapnya.

Roni juga menjelaskan bahwa aksi penutupan air bukan tanpa alasan. Menurutnya, keluhan masyarakat Rahareng Atas terkait penggunaan sumber air tanpa kontribusi selama 40 tahun adalah fakta, bukan tuduhan yang dibuat-buat.

“Ini bukan mimpi, masyarakat kami telah menyuarakan aspirasi ini sejak 12 tahun lalu, namun tak pernah ada tanggapan dari pihak PDAM,” tambahnya.

Roni juga menegaskan bahwa sumber air tersebut bukan hanya milik satu keluarga, melainkan juga beberapa marga lainnya seperti Foor dan Ohoiner.

Ia menyerukan agar manajemen PDAM lebih transparan dan adil dalam menangani persoalan ini, serta menghindari narasi yang menyesatkan terkait pemilik tunggal sumber air.

Komentar