Anak Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Trauma, Oknum TNI AD Terlibat dalam Dugaan Teror

Daerah, Makassar, NEWS114 views

Makassar, Kabarsulsel-Indonesia.com | Rekaman CCTV yang menunjukkan aksi dugaan teror oleh sejumlah oknum anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) viral di media sosial, Rabu (4/9/2024).

Peristiwa itu terjadi di rumah Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulawesi Selatan, Hermansyah, yang terletak di Jalan Tamangapa Raya 3, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Dalam rekaman tersebut, terlihat beberapa anggota TNI AD berdiri di depan rumah dua lantai milik Hermansyah, dengan dua di antaranya mengenakan seragam dinas lengkap.

Mereka disebut-sebut sedang mencari Hermansyah, namun pada saat kejadian, Ketua Bappilu Gerindra itu tidak berada di rumah.

Situasi memanas ketika salah satu oknum berseragam dinas lengkap terlihat mengeluarkan senjata api dan mengarahkan ke rumah.

Aksi tersebut disaksikan oleh warga sekitar yang keluar untuk melihat apa yang terjadi.

Meskipun dikerumuni warga, para oknum TNI AD tetap berdiri di depan rumah tersebut dan diduga melakukan intimidasi.

Reni, istri Hermansyah, yang sedang menjemput anaknya dari sekolah saat kejadian, mengungkapkan bahwa kedua anaknya yang masih di bawah umur berada di rumah ketika insiden tersebut berlangsung.

Akibat peristiwa itu, kedua anaknya diduga mengalami trauma akibat aksi intimidasi yang dilakukan oleh para oknum TNI AD.

“Ketika pulang, tetangga memberi tahu bahwa segerombolan tentara datang, marah-marah, dan mengeluarkan kata-kata kasar. Mereka mencari suami saya dan mengancam,” ujar Reni.

Dikatakan Reni, oknum TNI AD itu bahkan sempat mencoba masuk ke pekarangan dan mengancam akan menembak ke arah bangunan rumah.

“Salah satu oknum tentara mengeluarkan pistol dan mengacungkannya sambil berkata akan menembak plafon rumah,” lanjutnya.

Menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, Hermansyah langsung melaporkan dugaan teror ini ke Polisi Militer Daerah Militer (Pomdam) XIV/Hasanuddin Sete insiden tersebut.

Pengakuan Reni, sejauh ini suaminya tidak pernah terlibat dalam masalah apapun yang bisa memicu adanya aksi teror.

“Selama ini kami baik-baik saja dengan semua orang. Tidak ada masalah apapun. Saat ini suami saya sedang berada di Pomdam untuk melaporkan kejadian ini,” tutur Reni.

Terpisah, Danpomdam XIV/Hasanuddin, Kolonel Cpm Imran Ilyas, ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa laporan telah diterima dan penyelidikan sedang dilakukan.

“Masih dalam proses pendalaman, mohon waktu,” jelas Imran singkat kepada wartawan, Rabu (4/9/2024) malam.

Kasus ini menimbulkan keprihatinan masyarakat setempat dan menjadi perhatian publik karena melibatkan oknum anggota TNI AD dalam dugaan aksi teror.

Hingga berita ini diturunkan, motif dari aksi teror para oknum TNI AD ini masih didalami.

Komentar