Maluku Tenggara, Kabarsulsel-Indonesia.com | Pelayanan kesehatan bagi masyarakat telah menjadi prioritas utama pemerintah pusat sejak 2018. Namun, di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), implementasi pelayanan kesehatan tersebut baru dapat direalisasikan pada tahun 2024 ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat Bupati Maluku Tenggara, Drs. Jasmono, M.Si., dalam sambutannya saat membuka program lokus pelayanan kesehatan perdana di Ohoi Weer Fravav, Kecamatan Kei Besar Utara Barat, pada Kamis (22/8/2024).
Penetapan Ohoi Weer Fravav sebagai lokus pelayanan kesehatan diharapkan dapat menjadi awal dari pelaksanaan program serupa di ohoi-ohoi lain di wilayah Malra, terutama di daerah-daerah terpencil dan perbatasan.
Dalam kesempatan tersebut, Jasmono menegaskan bahwa tujuan utama dari program lokus pelayanan kesehatan di wilayah terpencil adalah untuk mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Program ini sangat tepat dan ideal, mengingat karakteristik geografis Kabupaten Malra sebagai daerah kepulauan,” ujar Jasmono.
Ia juga menyoroti bahwa salah satu masalah krusial yang dihadapi masyarakat di Kabupaten Malra adalah keterbatasan konektivitas, termasuk dalam hal akses layanan dasar seperti kesehatan.
Dengan tema “Meningkatkan Akses, Meningkatkan Pelayanan,” Jasmono berharap pemerintah dapat memberikan rasa keadilan bagi masyarakat di wilayah terpencil.
Lebih lanjut, Jasmono menyampaikan bahwa ada tiga aspirasi utama yang disampaikan oleh Kepala Ohoi kepada pemerintah daerah terkait dengan pelayanan kesehatan, yaitu akses jalan, layanan sinyal, dan pembangunan puskesmas.
Menanggapi permintaan ini, Jasmono menyatakan bahwa Pemerintah Daerah Malra akan mengusulkan pembangunan puskesmas pada tahun 2025, dengan menunggu persetujuan dari Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Pusat.
Sementara menunggu pembangunan puskesmas, Pemda Malra akan segera menyediakan puskesmas pembantu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat.
Jasmono juga meminta Plt. Kepala Dinas Kesehatan untuk segera melakukan koordinasi dan mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk merealisasikan program tersebut.
“Dengan adanya puskesmas pembantu ini, diharapkan pelayanan kesehatan dapat segera dinikmati oleh masyarakat di wilayah-wilayah yang selama ini sulit dijangkau,” pungkas Jasmono.
Komentar