Jepara, Kabarsulsel-Indonesia.com | Dalam perjalanan memperkenalkan batik dengan pewarnaan alami, berbagai jenis batik menarik perhatian, termasuk batik eco print. Pada Minggu, 11 Agustus 2024, di Festival Seni Pantai Bandengan Tirto Samudra, Jepara, batik eco print berhasil mencuri perhatian banyak pengunjung, terutama di Galeri Omah Batikku.
Galeri Omah Batikku yang dikelola oleh Siti Chotidjah, atau yang akrab disapa Titik Wiber, seorang pengrajin batik asal Yogyakarta, menjadi salah satu daya tarik utama di festival tersebut.
Titik, yang lahir di Yogyakarta pada 8 Maret 1971, menyambut hangat para pengunjung pada pukul 11.00 WIB, memperkenalkan batik eco print dengan penuh antusiasme.
Titik menjelaskan bahwa batik eco print dibuat menggunakan bahan-bahan alami seperti daun-daunan yang diambil dari sekitar rumah. Hasilnya, kata Titik, sangatlah fantastis apabila kita mengetahui proses pembuatannya.
“Batik eco print adalah hasil karya seni yang terinspirasi dari jiwa yang hidup. Menggunakan warna-warna alam dan daya cipta kreativitas, batik ini memiliki nilai estetika dan nilai jual yang tinggi,” ungkapnya.
Titik juga mengungkapkan bahwa ketekunannya dalam menekuni batik eco print didorong oleh dukungan teman-temannya. Ia berharap minat masyarakat terhadap batik eco print terus bertambah.
“Proses belajar membuat batik ini memang membutuhkan niat dan kesabaran, tetapi hasilnya sangat memuaskan. Jika Anda berkunjung ke Pantai Tirta Samudra Bandengan, jangan lupa mampir ke Galeri Omah Batikku,” pesan Titik.
Dengan semakin dikenalnya batik eco print, harapan Titik adalah agar seni ini tidak hanya dipelajari, tetapi juga dilestarikan oleh generasi mendatang, sehingga batik eco print dapat terus berkembang dan menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia yang kaya.
Komentar