Inilah 4 Film Indonesia Terbaik Yang Cocok Untuk Anda Nikmati Bersama Keluarga

Ragam312 views

KABARSULSEL-INDONESIA.COM – Film buatan Indonesia ternyata mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan film dari luar negeri. Banyak film yang menawarkan berbagai macam genre, mulai dari horor, komedi hingga romantis. Nah, kali ini kami akan merekomendasikan 4 film Indonesia terbaik yang bisa ditonton sebagai berikut;

  1. 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta (2010)

Film ini mengisahkan tentang seorang pemudi muslim dan gadis Katolik.

Rosid (Reza Rahardian), pemuda muslim yang idealis dan terobsesi menjadi seniman besar seperti WS Rendra. Dengan gaya rambut Rosid yang kribo membuat sang ayah, Mansur, gusar karena tidak mungkin Rosid memakai peci. Padahal menurut sang ayah penggunaan peci menjadi identitas dan lambang keshalehan seseorang dalam beragama.

Sementara Della (Laura Basuki), adalah seorang gadis beragama Katolik berparas cantik yang menyukai sosok Rosid. Tentunya ini merupakan hubungan terlarang karena berbeda keyakinan, namun mereka berdua tetap nekad untuk menjalin hubungan.

Tapi hubungan asmara mereka tidak disetujui oleh orang tuanya masing-masing. Sehingga mereka pun melakukan berbagai cara untuk memisahkan Rosid dan Della.

Orang tua Della, Frans dan Martha, memilih cara dengan mencoba mengirim Della sekolah ke Amerika. Berbeda dengan orang tua Rosid, Mansur dan Muzna, yang mencoba meluluhkan hati Rosid dengan menjodohkannya dengan Nabil (Arumi Bachsin), gadis cantik berhijab yang juga menyukai Rosid.

  1. Terbang Menembus Langit (2018)

Film ini mengisahkan tentang seorang pria keturunan Tionghoa bernama Onggy (Dion Wiyoko), yang hidup sederhana di Tarakan.

Dengan tekadnya yang kuat, ia memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya dan melanjutkan studi di Surabaya. Ia melanjutkan sekolah ke jenjang perguruan tinggi.

Namun perjalanan Onggy sekolah di perguruan tinggi tidaklah mudah. Selain kuliah, ia harus bekerja sembari berjualan di tanah perantauan atas anjuran sang ayah.  Ia memulai usahanya dengan berjualan apel, kerupuk, jagung bakar, dan lain sebagainya.

Pada suatu hari, Onggy berjumpa dengn seorang gadis cantik bernama Candra (Laura Basuki). Ia jatuh cinta pada Candra dan bertekad untuk menikahinya. Sebagai upaya PDKT, Onggy setiap harinya selalu mendatangi tempat kerja Candra.

Setelah menikah dengan wanita pujaan hatinya, permasalahan hidup Onggy tetap belum sepenuhnya selesai. Onggy ingin memiliki usaha sendiri dan berhenti bekerja. Kehidupan rumah tangga mereka terus menghadapi lika-liku yang tidak kunjung selesai.

  1. Cek Toko Sebelah 2 (2022)

Film Cek Toko Sebelah 2 kisahnya masih melanjutkan lika-liku kehidupan keluarga Koh Afuk dan kedua anaknya, Erwin dan Yohan. Erwin berniat ingin melamar sang kekasih pujaan hatinya, namun terhalang dengan tuntutan calon mertuanya.

Hubungan merek tidak direstui oleh ibu Natalie, Agnes. Ia belum yakin karena Erwin berasal dari kelurga yang berbeda status sosialnya. Agnes tidak mau anakanya, Natalie, mengalami kegagalan dalam pernikahan seperti yang telah dialami oleh dirinya.

Sementara di sisi lain, Yohan dan istrinya, Ayu (Adinini Wirasti) terus mendesak Koh Afu untuk segera memiliki momongan. Sedangkan Yohan sendiri belum berkeinginan memiliki keturunan lantaran merasa kondisi ekonominya masih belum mapan.

Kini usaha Yohan semakin maju, sehingga membuat Koh Afu semakin mendesak putranya untuk segera memberikannya cucu. Walaupun demikian, Yohan mengaku belum siap secara mental untuk menjadi seorang ayah.

  1. Srimulat: Hil Yang Mustahal Babak Kedua

Grup Srimulat memulai kariernya melalui Teater Sriwedari. Grup lawak asal Solo ini pun mendapat respon positif hingga di luar Solo karena menyajikan komedi yang baru dan kreatif. Nah, dari sinilah nama Srimulat semakin melejit dan dikenal banyak orang.

Hingga pada suatu hari datanglah telegram yang berisi undangan untuk Srimulat tampil di Istana Negara.

Teguh yang merupakan inisiator Srimulat menyetujui udangan tersebut dan mengutus Asmuni untuk memimpin Srimulat ke Jakarta.

Srimulat pun hijrah ke Ibu Kota dan siap mengembangkan kariernya di Jakarta.

Namun, perjalanan mereka tidak selalu mulus, dimana mereka menghadapi kendala budaya dan bahasa yang sempat dikeluhkan oleh Gepeng. (*/dirman)

Komentar