Malra, Kabarsulsel-Indonesia.com | Pj. Bupati Maluku Tenggara, Drs. Jasmono, M.Si., memberikan sambutan hangat dalam acara Welcome Ceremony Sail to Indonesia Rally 2024 yang diadakan di Ohoi Debut, Kabupaten Maluku Tenggara. Acara ini dihadiri oleh peserta dari berbagai negara yang berpartisipasi dalam event perahu layar internasional tersebut.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepada Ohoi Debut sebagai pintu masuk pelaksanaan Sail to Indonesia Rally 2024.
“Hari ini, Ohoi Debut – Kabupaten Maluku Tenggara diberi kepercayaan menjadi entry point pelaksanaan Sail to Indonesia Rally 2024 yang diikuti kurang lebih 44 Yacht dari 9 negara dengan total peserta sebanyak kurang lebih 135 orang,” ujar Jasmono.
Acara ini berlangsung dalam dua gelombang, yakni pada 1-3 Juli 2024 dan 15-21 Juli 2024. Jasmono berharap agar masyarakat Maluku Tenggara dapat menjadi tuan rumah yang baik bagi para yachter, sehingga pariwisata di daerah tersebut dapat semakin berkembang dan menopang akselerasi pembangunan daerah.
Potensi Pariwisata Maluku Tenggara
Pj. Bupati juga menyoroti posisi strategis Kepulauan Kei yang semakin populer di kalangan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
“Kita memiliki 76 spot wisata yang tersebar di Pulau Kei Kecil dan Pulau Kei Besar dengan keindahan yang mempesona dan beragam,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti keberhasilan tiga desa wisata—Ohoi Ngilngof, Ohoi Soinrat, dan Ohoi Letvuan—yang masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia.
Jasmono mendorong Ohoi Debut untuk berkompetisi secara nasional sebagai desa wisata dan menggarisbawahi pentingnya komitmen dan kerja keras dari masyarakat Ohoi sendiri. Ia juga menekankan bahwa keamanan dan kenyamanan harus menjadi prioritas dalam bisnis pariwisata.
Pengalaman yang Ditawarkan
Kepada para peserta Sail to Indonesia Rally 2024, Jasmono berharap mereka dapat menikmati keindahan alam Kepulauan Kei. “Waktu 3 hari terlalu singkat bagi Anda semua yang tergabung dalam gelombang pertama. Untuk menikmati keindahan Kepulauan Kei, Anda membutuhkan waktu setidaknya 2 minggu lamanya,” jelasnya.
Para peserta ditawarkan untuk mengikuti berbagai kelas seperti kelas kuliner yang mengajarkan cara mengelola Enbal dan Lat sebagai makanan khas daerah ini, serta kelas menabuh Tifa dan menari tradisional Kepulauan Kei. Mereka juga dapat mengunjungi tempat bersejarah seperti Bunker Jepang dan Gua Hawang di Ohoi Letvuan, serta wisata alam hutan bakau di Ohoi Dian Darat.
Mengakhiri sambutannya, Jasmono mengajak pemerintah dan masyarakat Ohoi Debut untuk menjaga keamanan dan kenyamanan ohoi, serta menjadi tuan rumah yang baik. “Sekian dan terima kasih,” tutupnya.
Komentar