Sor Silai Tanimbar kembangkan agroforestry di Arui Bab

Saumlaki, Kabarsuksesl-Indonesia.com;
Setelah sukses mendorong pengembangan agroforestry atau penanaman pohon jenis buah dan pohon kehutanan di beberapa tempat, Yayasan Sor Silai Tanimbar kembali mendorong pelaksanaanya di desa Arui Bab, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.

Kegiatan penanaman pohon agroforestry ini dilaksanakan bersamaan dengan reboisasi sumber air pada Kamis, (28/12/2023).

Kegiatan ini dihadiri oleh Pemerintah Desa Arui Bab, Badan Permusyawaratan Desa, tokoh masyarakat, tokoh Perempuan dan tokoh pemuda, yang diawali dengan acara seremonial di balai desa setempat, sekaligus penyerahan secara simbolis anakan pohon oleh Ketua Yayasan Sor Silai Tanimbar kepada Kepala Desa Arui Bab dan selanjutnya diserahkan kepada perwakilan Masyarakat Penggerak Usaha (MPU).

Proses penanaman pohon buah dilaksanakan secara mandiri oleh 50 orang MPU di lahan tidur milik masing-masing MPU yang berlokasi di petuanan Abwar Ulun, sementara reboisasi dilaksanakan oleh pemerintah desa, BPD dan tokoh masyarakat serta tokoh perempuan dan tokoh pemuda di 4 sumber air yaitu Werampil, Batjalim, Salet dan Bwaye Sepan.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Yayasan Sor Silai Tanimbar menyerahkan 500 anakan pohon buah dan pohon kehutanan untuk ditanam di lokasi-lokasi tersebut sesuai kebutuhan di desa. Anakan pohon yang disumbangkan adalah Mahoni, Trembesi, Jeruk, Mangga Golek, Mangga Arumanis, Nangka Salak, Alpukat, Cacao dan pohon sukun.

Ketua Yayasan Sor Silai Tanimbar, Simon Lolonlun menyatakan Agroforestry merupakan langkah penting untuk penggunaan lahan secara optimal (termasuk lahan tidur), meningkatkan daya dukung ekologi manusia, menjaga persediaan pangan buah di setiap musim, memperbaiki dan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan hasil produksi bahan mentah dalam sektor kehutanan.

Oleh sebab itu diperlukan upaya mempertahankan keutuhan ekosistem hutan dan lingkungan yaitu melalui kegiatan penanaman pohon dalam jumlah yang besar.

“Proses reboisasi dan agroforestry tidak perlu menunggu orang lain untuk melakukannya. Mengapa demikian? karena bumi kita bermasalah, hutan dan lingkungan kita rusak. Saatnya kita harus saling bersinergi, berbagi peran untuk meredam kerusakan-kerusakan tersebut, menjaga hutan dan lingkungan tetap lestari, dan menyelamatkan sumber- sumber air untuk anak cucu kita” kata Simon.

Simon katakan, pelaksanaan program ini bertujuan untuk mendorong terjadinya perubahan sikap masyarakat yang suka menebang menuju perilaku hidup yang cinta lingkungan dan terus menanam pohon sebagai penyangga kehidupan makhluk hidup, menjamin dan memperbaiki kebutuhan bahan pangan, meningkatkan atau memperbaiki produksi bahan mentah hasil hutan dan pertanian.

Selain itu, memperbaiki kualitas hidup pedesaan melalui peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja, memelihara serta memperbaiki jasa lingkungan seperti mencegah erosi, degradasi lingkungan dan menjamin tetap tersedianya air di masa mendatang.

“Program ini telah kami lakukan di beberapa tempat selama kurun waktu beberapa tahun terakhir. Sedangkan di Arui Bab ini atas permintaan pemerintah desa dan BPD pada tahun 2019, saat reboisasi sumber air dan DAS di desa Arui Das. Nah, kami baru saja laksanakan di Arui Bab karena ada sejumlah desa yang telah kami programkan lebih awal” katanya menjelaskan.

Simon menambahkan, proses reboisasi di sepanjang DAS akan dilaksanakan dalam waktu mendatang. Hal ini menjadi perhatian serius karena wilayah desa Arui Bab rawan banjir dan longsor.

“Ada sungai besar yang membelah wilayah pemukiman warga dan setiap musim penghujan terjadi abrasi sehingga pemdes meminta kami untuk membantu melakukan penanaman pohon,” katanya.

Kepala Desa Arui Bab, Ivo Sanamase dalam sambutanya di acara pembukaan kegiatan, menyambut baik program ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada Yayasan Sor Silai Tanimbar yang telah membantu kami. Jumlah anakan pohon yang begitu banyak ini kalau kami beli, sudah pasti biayanya sangat mahal. Olehnya itu kami menerima dengan sangat senang hati” katanya.

Ivo berharap, ratusan anakan pohon yang telah diserahkan itu akan dijaga dan dirawat oleh masyarakat dengan baik untuk generasi mendatang.

Selain pemdes, masyarakat di desa menyambut dengan baik program ini. Sejumlah warga yang dimintai komentarnya menyatakan, kegiatan penanaman pohon ini merupakan langkah yang tepat dalam membantu masyarakat.

“Kami bangga dengan kepedulian dari bapak Simon Lolonlun dan staf di Yayasan Sor Silai Tanimbar. Kami juga berterima kasih karena selain mendapat anakan pohon, kami dibekali dengan proses tanam dan pemeliharaan yang benar” ujar Wem, salah satu MPU.

Sesuai pantauan di lapangan, setelah penyerahan anakan pohon dan penjelasan teknis penanaman dan pemeliharaan oleh Sekretaris Yayasan Sor Silai Tanimbar Selvi Fordatkosu dan Johanis D.B. Malindir (staf Yayasan Sor Silai Tanimbar), peserta kegiatan mengambil anakan pohon yang telah disiapkan dan menuju setiap lokasi sumber air.

Ketua Yayasan Sor Silai Tanimbar, Simon Lolonlun bersama stafnya turut serta dalam proses penanaman di sumber air yang jarak tempuh dari desa sekitar 2 kilometer.

Komentar