Opini | Kabarsulsel-Indonesia. com; Mengejutkan perilaku korupsi diduga dilakukan Mentan SYL yang sudah berusia kurang lebih 68 tahun. Mengapa? Selain menemukan setumpuk uang sebesar Rp. 30 miliar ketika dilakukan penggeledahan dirumah dinas mentan juga didapati 12 pucuk senjata api.
Temuan sejumlah uang yang sangat banyak dan 12 pucuk senjata api tersebut, menurut hemat saya, Indonesia sudah dalam keadaan sangat darurat korupsi.
Untuk itu, saya Feri Rusdiono sebagai Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Online Dwipantara mengusulkan kepada yang terhormat Bapak Presiden Jokowi agar segera membuat pernyataan atau keputusan bahwa Indonesia sedang mengalami darurat korupsi.
Menyimpan uang di rumah dengan jumlah fantastis tersebut sangat tidak lazim. Menurut hemat saya, selain aneh juga mengejutkan. Uang tunai sebanyak itu sangat luar biasa ada di rumah, di tengah transaksi kebutuhan keluarga dan atau bisnis dengan memanfaatkan aplikasi kemajuan teknologi atau dikenal dengan e-transfer.
Kemudian temuan keberadaan 12 pucuk senjata, menurut catatan saya, sama dengan untuk satu (1) regu pasukan bersenjata.
Kepemilikan senjata tersebut, patut diduga berpotensi sebagai tindakan identik suversi. Karena itu, harus diusut tuntas oleh pihak kepolisian terkait 12 pucuk senjata api tersebut.
Untuk itu, pihak kepolisian perlu proaktif melakukan penyelidikan mendalam, termasuk bagaimana pengawasan peredaran, perijinan dan kepemilikan senjata api tersebut.
Juga mengejutkan lagi sampai tersedia mesin hitung uang di rumah dinas menteri, sedangkan pendapatan seorang menteri tidak sampai ratusan juta perbulan, kok ada mesin hitung uang. Nah, muncul pertanyaan kritis, mesin tersebut untuk hitung uang dari sumber mana saja ya? Jika komponen mesin itu dilengkapi dengan “kecerdasan buatan”, maka akan tercatat semua proses perhitungan uang, termasuk waktu (detik, hari dan tanggal).
Oleh karena itu, saya menyarankan kepada Menteri Sekretaris Negara turut memberikan penjelasan, terkait barang inventaris mesin hitung uang di rumah dinas menteri.
Komentar