SORONG, Kabarsulsel-Indonesia.com; Guna mencegah kondisi kemiskinan ekstrem, tepat pada peringatan HUT RI ke-78 tahun, sesaat usai upacara pengibaran bendera di Stadion Wombik, Km. 16 Kota Sorong, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (PBD) merilis Program Torang Jaga.
Rilis program prioritas Pemprov PBD tersebut ditandai dengan pelepasan balon helium merah putih ke udara, serta penyerahan simbolis kartu peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) kepada 17 orang perwakilan peserta sektor bukan penerima upah (BPU) dan pekerja rentan.
Pj Gubernur PBD, melalui Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Papua Barat Daya, Suroso, S.IP, MA mengatakan, di tahun 2023 ini Pemprov PBD telah mengucurkan anggaran hingga Rp10,2 miliar guna memberikan perlindungan sosial Ketenagakerjaan (JAMSOSTEK) bagi 50.104 pekerja sektor BPU dan pekerja rentan. Dimana para peserta tersebut tersebar di kabupaten dan kota yang ada di Provinsi PBD.
“Program ini sebenarnya sudah berlangsung di beberapa kabupaten/kota seperti Raja Ampat, Kabupaten Sorong dan Kota Sorong. Sehingga untuk program ini kami alokasikan bagi masyarakat yang belum tercover di kabupaten/kota,” ujar Suroso.
Ia mengatakan, saat ini peserta terbanyak dari program Torang Jaga ada di Kabupaten Sorong, dengan jumlah sekitar 18.000 pekerja. Kemudian di Kota Sorong sekitar 15.000 pekerja. Sementara di Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Maubrat dan Kabupaten Tambrauw jumlahnya masih minim. Bervariasi antara 3.000, 5.000 sampai 6.000.
“Alokasi untuk daerah yang capaiannya masih rendak ini akan terus kamo upayakan. Kami terkendala pada proses pendataan di wilayah-wilayah yang agak sulit, termasuk Kabupaten Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Maubrat dan Kabupaten Tambrauw. Jadi tahun 2024 nanti kami ekspansi untuk harus mengambil data langsung di daerah tersebut,” terang mantan Asisten II Pemerintah Kabupaten Sorong, tersebut.
Ditambahkan Suroso, tahun depan pihaknya juga Akan memperluas jaminan untuk para pekerja sektor keagamaan. Misalnya, guru mengaji, guru sekolah minggu, pengurus gereja dan pengurus masjid.
Sementara itu, Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Papua Barat, Nasrullah Umar menambahkan, bahwa 5.104 pekerja yang tercover melalui program Torang Jaga, iurannya telah dibayarkan oleh Pemprov PBD hingga 1 tahun ke depan. Di mana mereka tercover dalam dua program wajib BPJAMSOSTEK, yakni program jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan program jaminan kematian (JKM).
Nasrullah melanjutkan, bahwa program BPJAMSOSTEK ini merupakan program strategis negara dalam hal pemberantasan kemiskinan ekstrem. Oleh karenanya, sebagai pelaksana program jaminan sosial Ketenagakerjaan, ia berharap kerjasama antara BPJAMSOSTEK drngan Pemprov PBD akan terus berkelanjutan.
Sesuai amanah Gubernur jumlah masyarakat pekerja rentan yang dilindungi program tolong jaga juga akan ditambah dan ditingkatkan. Oleh karenanya saat ini BPJAMSOSTEK sedang fokus untuk melakukan collect data khususnya bagi pekerja lintas agama dan tokoh adat.
Komentar