Wenno, Ada Beberapa Solusi Atasi Pedagang Yang Tidak Tertampung Pada Gedung Baru Pasar Mardika

Ambon, Daerah, NEWS196 views

Ambon, Kabarsulsel-Indonesia.com;
Komisi III mengelar Rapat kerja Pimpinan dan Anggota Pansus Pengelolaan Pasar Mardika DPRD Provinsi Maluku dengan penyewa Ruko Pasar Mardika dalam rangka membicarakan segala permasalahan yang terjadi di pasar Mardika dan pengelolaannya sehingga bisa menghasilkan solusi yang terbaik bagi semua pihak.

Kepada wartawan di ruangan paripurna, Selasa 20/6/2023, Wakil Ketua Komisi III DPRD Maluku, Yance Wenno menjelaskan bahwa,
Terkait dengan pasar yang baru dibangun ini kapasitas tampungnya sebanyak 1.304 sementara jumlah pedagang yang berjualan di seluruh total pasar mardika berjumlah hampir 4.000.

Menurutnya, itu tentu menjadi persoalan yang sulit di atasi. Mengatasi pedagang yang banyak itu, yang tidak tertampung kan cuma ada beberapa solusi, 1.Bangun pasar baru
2. Distribusi mereka ke pasar-pasar yang sudah ada atau membiarkan mereka Berdagang di atas trotoar-trotoar atau bahkan yang sekarang terjadi itu adalah lapak di dalam terminal. Itu hanya bersifat sementara, ungkap Wenno.

Karena itu lanjutnya, memang harus dipikirkan pemerintah kota yang sekarang ini mendapat hak pengelolaan, karena sekarang masih pemerintah kota cuma yang baru nanti Seperti apa.

Tapi harapan kami kalau nanti misalnya hak pengelolaan pasar Mardika ini mau diserahkan ke pemerintah kota, maka pemerintah kota harus punya konsep penataannya, yang di dalamnya ada sop-nya di dalam termasuk juga melibatkan aparat keamanan dalam hal ini kepolisian untuk aspek keamanannya seperti apa.
misalnya seperti kata beliau tadi harus ada CCTV, pos. ini kewajiban pemerintah untuk menyiapkan supaya pasar itu bisa nyaman dan aman, harap Wenno.

Dikatakan juga terkait dengan banyak asosiasi yang mengelola pasar, mereka ini dilantik oleh Walikota. Menurut saya ini harus ada status Asosiasi sebagai wadah tunggal untuk, wadah berhimpun ibaratnya bagi para pedagang agar Asosiasi ini menjadi jembatan antara pemerintah dengan pedagang, supaya jika terjadi suatu masalah kordinasikan gampang, tandasnya.

Ini adalah kesalahan masa lalu tegas Wenno, dari jaman Walikota ke Walikota tapi idealnya memang harus ada satu Asosiasi karena mereka ini akan menjadi jembatan antara pemerintah dengan para pedagang, sebab kordinasinya pasti lebih gampang atas 4 atau 5 Asosiasi dengan anggotanya masing-masing, karena mereka akan mendengarkan tuannya. Makan jikalau jadi satu itu lebih baik, pungkas Wenno.

(Muhammat Nurlette)

Komentar