Parah….. Kantor Klasis GKI Fakfak di Palang, Ini Penyebabnya

Uncategorized608 views

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com; Minggu, [04/06], puluhan massa yang berasal dari Distrik Fakfak Barat mendatangi Kantor Klasis GKI Fakfak yang beralamat di jalan Kadamber kompleks air merah kelurahan wagom utara, kabupaten Fakfak – Papua Barat dan melakukan pemalangan pintu Kantor Klasis GKI Fakfak.

Di ketahui alasan puluhan massa ini melakukan aksi pemalangan Kantor Klasis Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua Kabupaten Fakfak ini karena mereka (baca : Massa yang melakukan aksi palang) merasa kecewa dengan kebijakan Ketua Klasis GKI Fakfak yang mana tidak memberikan surat pengantar kepada salah satu peserta seleksi Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat dari perwakilan Agama atas nama Roy Anton Tuturop, sehingga berkas pendaftarannya harus di cekal oleh Panitia Seleksi Pemilihan MRPB perwakilan Agama di Provinsi Papua Barat. Pada hal dirinya (Baca : Roy Anton Tuturop) mengklaim telah memperoleh rekomendasi dari Sinode GKI di Tanah Papua namun karena tidak mendapatkan surat pengantar dari Klasis Fakfak maka berkas administrasinya tidak dapat di terima oleh Pansel MRPB.

Suasana Pemalangan Kantor Klasis Gereja Kristen Injili di Tanah Papua | Foto Istimewah Kabarsulsel-Indonesia.com

Sebelumnya diketahui bahwa puluhan massa ini telah melakukan pemalangan Kantor Klasis GKI Fakfak sejak sabtu malam [03/06], namun pada keesokan harinya tepat minggu [04/06] palang tersebut di buka. Dan setelah informasi pembukaan palang tersebut sampai ke telinga para massa yang tidak puas dengan kebijakan pimpinan Klasis GKI Fakfak, akhirnya mereka kembali lagi ke Kantor Klasis Fakfak pada minggu, [04/06] sekitar pukul 16.00 wit dan kembali memalanginya.

Yohanes Musa Kabes salah satu kelompok massa yang melakukan aksi palang kantor Klasis di hadapan awak media menjelaskan jika aksi palang kantor klasis GKI Fakfak ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Ketua Klasis GKI Fakfak yang tidak memberikan surat pengantar kepada salah satu anak asli Mbaham Matta Fakfak Roy Anton Tuturop. Kesal Musa.

Musa Kabes juga meminta agar Ketua Sinode GKI di Tanah Papua dapat menyikapi polemik ini dan segera mengambil langkah cepat guna menyelesaikan persoalan ini. Pintanya. Lanjutnya pula jika dirinya bersama Roy Anton Tuturop pernah datang berkordinasi dengan Ketua Klasis GKI Fakfak sekaligus meminta surat pengantar dari Klasis GKI Fakfak namun jawaban menyakitkan justru diperoleh jika persoalan administrasi silahkan ke Provinsi karena dirinya tidak memiliki kewenangan. Al-hasil berkas administrasi Roy Anton Tuturop dikembalikan dan tidak di proses. Tegas Musa Kabes.

Musa Kabes yang juga merupakan Sekretaris Jemaat GKI Efata Kuhkanda berharap agar sekiranya proses rekrutmen MRPB Provinsi Papua Barat khususnya perwakilan Agama dapat pula memperhatikan segala keterwakilan wilayah sehingga ada keseimbangan serta merepresentasekan wilayah-wiilayah di Papua Barat. Ujar Musa.

Hingga berita ini diterbitkan pimpinan Klasis GKI Fakfak belum berhasil di konfirmasi dan memberikan keterangan menanggapi aksi pemalangan ini.

 

(Red)

Komentar