Pengelola APMS Larat, Deni & Aseng, Diduga Monopoli Jata BBM Subsidi, Untuk Nelayan Tangkap Kecamatan Wuarlabobar

Uncategorized257 views

LARAT, Kabarsulsel-indonesia.com –  Kabarsulselindonesia.com Lagi lagi ada kejahatan BBM yang di duga kuat telah terjadi sebuah

Kong kali kong dari para oknum mafia yang mendominasi daftar mafia permainan ilegal, BBB subsidi yang diperuntukkan kepada masyarakat, Nelayan Tangkap, yang berdomisili di Kecamatan Wuarlabobar. “Terangnya.

Maka diduga kuat hal ini sudah terjadi berulang kali, Karna dalam kordinasi untuk menopoli serta mencari keuntungan Pribadi dua oknum pengusaha ini, yang satunya adalah Deni, penjaga APMS Larat, dan satunya lagi Aseng, yang bertempat tinggal di kelapa satu, Kecamatan Wuarlabobar, menjadi hal luar biasa bagi oknum-oknum tersebut. “Tandasnya.

Rekomendasi dari Dinas perikanan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, yang mana demi adilnya jata BBM subsidi tersebut dalam penggunaannya, namun tidak tertanggung jawabnya oleh pengelolaan, penyaluran membuat sebagian Nelayan Tangkap, mengeluh dengan cara oknum-oknum ini. “Sesal Nelayan.

Perlu diketahui bahwa, sesuai rekomendasi dari Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, kepada dua puluh, (20), Nelayan Tangkap Kecamatan Wuarlabobar, dengan satu rekomendasi mendapatkan jatah empat puluh, (40), liter Petralite.

Ironisnya, dari dua puluh Nelayan Tangkap ini satu rekomendasi mempunyai jata empat puluh liter, diduga telah diberikan kepada sala satu pengusaha Aseng, dan kemudian diperjual belikan dengan kisaran harga per liter, mencapai, Rp. 22.000 – 25.000, hal ini dibenarkan oleh sebagian besar warga masyarakat Wunlah. Akibat dari cara oknum-oknum ini, masyarakat Wunlah harus ke pusat kota Larat, untuk membeli BBM jenis partamax. “Bebernya.

Penelusuran ini, menjadi perhatian untuk semua pihak yang punya kewenangan untuk melakukan ricek lebih detail, Sekaligus untuk dijadikan sebagai dasar, penindakan kepada yang diduga oknum-oknum yang disebutkan. Dan jika hal ini dibiarkan atau diabaikan, Maka diduga kuat semua yang punya kewenangan ini turut serta terlibat untuk meraup fee-fee, dari oknum-oknum mafia BBM. “Pungkasnya.

 

(EM)

Komentar