Tudingan Aksi dan Pelemparan Kaca Rumah Raja Wain itu Bukan Warga Ibra, Tapi Tuan Rumah Sendiri

LANGGUR, Kabarsulsel-indonesia.com – Sejumlah warga masyarakat Ohoi (Desa) Ibra mengungkapkan kekesalannya terkait insiden keributan antar kelompok peserta Lomba Dayung di Ohoi Wain Kecamatan Kei Kecil timur Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi Maluku Jumat, (21/10/2022). Warga menduga, bahwa keributan itu terjadi lantaran adanya persoalan internal antara internal Ohoi Wain sendiri bersama Kepala Desa dan Panitia lomba.

Salah satu warga Ibra mengaku, sebenarnya situasi Kamtibmas pasca keributan itu telah kembali aman dan kondusif,namun pada saat yang sama pula sejumlah warga setempat kemudian melancarkan aksi berupa serangan dengan menggunakan busur dan anak panah.

Jadi, setelah situasi sudah agak sedikit kondusif dorang langsung melakukan aksi kedua dengan penyerangan busur anak panah, parang. Coba dorang yang jadi tuan rumah tidak boleh seperti itu!” sesal salah warga Ibra saat dikonfirmasi Kabarsulsel-indonesia.com melaui sambungan telefon pada Minggu, (22/10/2022) sore.
Warga Ohoi Ibra yang enggan menyebutkan namanya ini mengatakan bahwa pihaknya melakukan aksi pada saat itu bukan untuk melawan panitia ataupun masa,melainkan untuk melindungi dan menyelamatkan nyawa sejumlah anak kecil dan perempuan dari hujanan lemparan batu.”Terangnya

Waktu itu kalo seandainya orang mau bunuh kita punya sanak sodara perempuan pada saat lemparan batu kenal sodara kita,” kira kira perasaan kalian bagaimana.? Lagian kita orang kei ini hanya ada dua hal saja,Yaitu Mati karna batas tanah dan sanak sodara, dan tujuan bukan untuk katong mau lawan dong, Tapi katong rasa harga diri katong punk sanak sodara perempuan dapa lempar ini, masa katong mau duduk diam?” kecamnya.

Sebagai masyarakat dari kampung (Ohoi) tetangga, dirinya sangat menyayangkan tindakan tidak benar dari orang-oarng yang tidak bertanggungjawan yang sengaja memprovokasi serta menyudutkan pihak lain terkait dengan keributan itu. “Sesalnya.

“Yang kedua, sebagai tuan rumah sendiri itu dorang harus menjaga keamanan dan ketertiban serta melindungi orang orang yang naik ikut kegiatan maupun juga para penonton dalam Iven ini, Tetapi heranya di dorang punya daerah, kok masa dorang buat aksi untuk menyerang orang lain itu kan aneh.?” keluhnya.

Dijelaskan pula bahwa terkait dengan pelaku pelemparan kaca rumah Raja Wain pada Jumat, (21/10/2022) sore itu adalah bukan berasal dari warga masyarakat Ohoi Ibra, Dan mengingat dikala itu banyak warga Ibra yang mencari perlindungan di lokasi sekitar yang berada dekat rumah Raja setempat sehingga mereka sengaja mau memprovokasi keadaan serta melayangkan tuduhan tersebut kepada Ohoi Ibra. “Tegasnya.

Jadi pelemparan kaca rumah raja itu bukan ana-anak dari Ibra, Tetapi didalam interan dorang sendiri, Jadi di duga dorang itu yang mau memprovokasi. Antara dorang dengan panitia, Karna sudah tidak baku senang. “Bebernya.

Hari pertama itukan mereka,kok masa katong yang dipojokan gimana? Katong buat aksi kemarin dalam arti bukan mau melawan dorang, Tapi tujuanya untuk melindungi anak kecil dan perempuan, hal ini yang buat kemarin katorang bikin aksi itu.” Jelasnya.

Terkait dengan keributan ini disertai penyerangan pada hari kedua Lomba Dayung Festival Pesona Meti Kei (FPMK) 2022 di Ohoi Wain, warga Ohoi (Desa) Ibra membantah tudingan dari orang orang jang tidak bertanggungjawab dan ini sengaja memprofokasi keadaan dan meruncing keadaan. “Heranya.

Menurutnya, Bahwa aksi yang dilakukan bukan karna mempersoalkan kalah atau menang, Tetapi terkait tentang perlombaan ini,tetapi untuk melidungi warganya dari bahaya dan ancaman. “Sesalnya

“Katong aksi ini bukan karna kalah. Tetapi kemarin itu dilaut ada direns diini sana tidak ada persoalan, Jadi tentu aman-aman saja, Bahkan dorang sendiri punya, dan dorang sebagai apa – dorang punya anggota dayung itu, yang turut serta ikut lempar, Karna panitia juga tau dan juga bisa jadi saksi, Karna waktu itu saya batariak, stop lempar! Jadi dorang sendiri yang menjadi pemicu utama kok kenapa kita orang Ibra yang dipojokan sebagai ini?” tutur Orang Misterius ini.

Adapun dampak sebab-akibat dari kejadian yang telah merusak kaca jendela Rumah Raja Wain serta merusak salah seorang rumah warga pada bagian atap akibat lemparan batu dari masa. ‘Ujarnya

“Jadi yang rusaknya itu kaca rumah raja dan itu bukan kita orang ibra, tapi dorang sendiri yang profokasi keadaan, Karna kebetulan disitu dorang lihat katorang orang Ibra berkerumunan maka dorang sengaja provokasi “Tegasnya.

Anehnya atas perbuatan ini seakan-akan katorang orang Ibra yang disalakan dan juga dipojokan bahwa katorang yang pemicu utama tentang persoalan yang terjadi kemarin tau taunya dorang sendiri yang profokasi. Dan dorang ada persoalan interan dengan panitia bahkan juga Kepala Desa dan lain sebagainya. “Terangnya.

Pada saat itu dong lempar batu datang di katorang punya sodara-sodara perempauan dan ana-ana kecil, masa katong mau duduk lihat dong mati kh.?
Walaupun situasi telah membaik namun beberapa Kampung tetangga yang terletak di Kecamatan timur Kei Kecil ini masih terus siaga dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan kita bersama.

Warga berharap agar masalah ini segera ditangani langsung oleh pihak Kepolisian terkait dengan kerusakan bangunan, Selain itu juga warga meminta kepada Panitia FPMK dan juga Pemerintah Desa setempat bahkan juga Pemda untuk segera memberikan bantuan bagi korban tersebut.

Masyarakat juga meminta agar pihak-pihak serta pemangku kepentingan di daerah ini agar bisa dapat melakukan pendekatan terhadap Desa-desa (Ohoi-ohoi) sekitar ini untuk dapat menyelesaikan persoalan ini. “Pungkasnya.

Komentar