LANGGUR, Kabarsulsel-indonesia.com – Bupati Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) Muhammad Thaher Hanubun kembali mengungkapkan ketidakmampuan dan ketidakberdaya dirinya dalam menangani pembangunan sarana peribadatan ibadah umat Muslim di wilayah yang dipimpinnya itu. Pasalnya, pembangunan salah satu Mesjid yang di Kabupaten itu telah menelan anggaran senilai belasan Milyar rupiah namun pekerjaannya tak kunjung rampung dan tuntas.
Hal itu dikatakan Thaher Hanubun ketika menghadiri acara Musyawarah Bersama (Mubes) ke-VII Majelis Taa’lim Kabupaten Maluku Tenggara di Langgur Kamis, (20/10/2022) malam.
Hanubun mengaku Maluku Tenggara adalah Kabupaten induk yang telah melahirkan empat Kabupaten/Kota. Dirinya sering menyebutnya bahwa sebagai Kabupaten induk yang tersisikan.
“Mesjid ini dibangun pada waktu yang lalu dengan anggaran kurang lebih 14 milyar 600. Jadi tentunya saya sebagai orang muslim sangat malu skali,Jadi ibu-ibu Majelis Taa’lim yang saya hormati dan saya banggakan dan Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Maluku Tenggara, Kepala Kementrian Agama, pak amir, saya seorang muslim sangat merasa malu, Jadi ibu ibu dengar baik-baik supaya besok besok buka mata hati supaya lihat dengan baik ya, Dan hari ini saya tidak bicara politik tetapi saya bicara tentang agama saya.” Keluh Bupati dalam sambutannya.
“Buka mata,Buka hati supaya besok besok lusa itu lihat baik-baik, Karna tidak ada pembangunan Gereja di Maluku Tenggara dengan nilai uang 14 milyar 600 juta, seng ada. Paling top sudah yang kita keluarkan sudah tiga setengah milayar atau 5 milyar.”Tambahnya.
Kata orang nomor 1 Malra bahwa bangunan ini 15 milyar 600 tapi belum juga selesai dan sekarang kita rencanakan lagi kurang lebih lima milyar lagi biar cepat selesai.
“Terangnya.
Sebagai seorang muslim dan muslimah harus malu, Dan ini dikerjakan bukan orang lain, Tetapi dikerjakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan silakan saudara tanya sendiri, Jadi harap tolong di mangarti.
Besok-besok kamong anjung anjung yang ini, Tapi saya ingatkan bahwa mesjid ini dibangun oleh tangan-tangan yang tidak tahu diri,karna nilai uang 14 milyar 600 juta, Jadi harusnya mesjid ini sudah selesai, Olehnya itusaya sebagai seorang muslim saya sangat malu kepada agama lain karna agama lain tidak pernah membangun gereja sejumlah seperti ini.”Ujar Taher.
Karna ini majelis taa’lim jadi harus saya ungkapkan, seperti ini supaya saudara-saudara, ibu-ibu majelis taa’lim harus paham dan mangarti, Supaya besok besok oh yang ini boleh yang ini boleh, ubum raan nee, “Ucap Hanubun dengan bahasa Kei.
Jadi sengaja saya ya,dan sampaikan ini supaya bisa paham, Karna tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab itu sehingga mesjid yang nilainya 14 milyar 600 ini tidak selesaikan sampai sekarang, Jadi sekarang kita coba untuk menata sedikit sedikit supaya bisa selesai dan insyahallah panjangkan umur Allah memberikan kita rejeki untuk kita bisa dapat selesaikan pada waktu-waktu yang akan datang amin yarobillalamin, yah katakan yang benar walaupun itu pahit, tidak boleh takut.”Pungkasnya.
(DANIEL MITUDUAN)
Komentar