Monitoring Program Kemandirian Pesantren, Kasubdit Pendidikan Pesantren Kunjungi Sulsel

KabarSulSelIndonesia.com – Soppeng

Kemandirian pesantren yang menjadi salah satu program prioritas dibawah kepemimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terus bergulir dan telah merambah ratusan pondok pesantren hingga tahun 2021 dan kini diperluas hingga dapat menyasar 500 pesantren diseluruh Indonesia.

Secara bertahap, sasaran program kemandirian pesantren hingga tahun 2024 diharapkan mampu menyentuh 5.000 pondok pesantren disampaikan Kepala Subdirektorat Pendidikan Pesantren , Basnang Said saat melakukan lawatan kerja monitoring pelaksanaan program kemandirian pesantren tahun 2022 di beberapa pondok pesantren penerima inkubasi pesantren di Sulawesi Selatan, Minggu, (24/07).

Menurut Basnang, bagi pesantren sesungguhnya kemandirian bukanlah hal yang baru. Santri dan pesantren telah terbiasa menghidupi pesantren secara mandiri dalam kehidupan sehari-hari. Kemandirian didasari karena adanya basis produksi yang telah dimiliki oleh pesantren seperti ladang, tambak, sawah hingga peternakan yang tata kelolanya dilakukan oleh santri itu sendiri hingga mampu menjadi penopang perekonomian pesantren. Kemudian oleh kementerian agama dilakukan polesan sedemikian rupa hingga lahirlah program kemandirian pesantren.

Kemandirian pesantren dalam rangka menguatkan ekonomi pesantren nantinya diharapkan disamping memiliki kontribusi besar dalam mensejahterakan warga pesantren tetapi juga memiliki keharusan untuk ikut berkontribusi bagi masyarakat sekitar, ujarnya.

Dikatakannya, program ini disamping memberikan bantuan usaha, kementerian agama juga berkomitmen menjaga dengan melakukan pengawalan dan pendampingan intensif hingga pesantren dapat membangun usaha secara berkelanjutan.

Kasubdit Pendidikan Pesantren, Basnang Said mengingatkan, proses pengajuan, penetapan calon penerima bantuan dan penetapan keikutsertaan dalam pelatihan hingga proses pencairan bantuan, tidak akan dikenakan biaya apapun.

“Hati-hati dan waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan pemberi bantuan, seperti minta uang muka, permintaan transfer, dan lainnya karena semua gratis dan langsung ke rekening penerima bantuan” tegas Basnang.

Ia juga menyampaikan bahwa pesantren calon penerima bantuan tersebut akan mengikuti pelatihan kemandirian Pesantren selama enam hari pada tanggal 1 sampai 6 Agustus 2022 di Makassar.

Sebelumnya, Kasubdit Pendidikan Pesantren Basnang Said didampingi Kepala Bidang PD. Pontren Kemenag Sulsel Mulyadi, bersama jajaran menyempatkan diri meninjau beberapa lokasi unit usaha pesantren penerima bantuan inkubasi pesantren diantaranya, Usaha Café dan Bakery Wardah Pesantren Nahdlatul Ulum Kab. Maros, Unit Usaha Air Minum dalam Kemasan Berkah Pesantren As’Adiyah Kab. Wajo dan Unit Usaha Laundry milik Pesantren Yastrib Kab. Soppeng.

(HumasSulSelkemenag/Redaksi)

Komentar