KabarSulSelIndonesia.com – Wajo
Pada tanggal 25 April 2022, membuat hoax melalui media Poros Nusantara menyebutkan panitia menyisahkan utang catering, tim KSI mendegarkan hal ini langsung menghubungi Ambo Tang Masse selaku ketua panitia kegiatan dialog komite sekolah pada tanggal 26 Februari 2022 lalu yang diprekasai yaitu, LSM LAKI, DPC Wajo, Poros Nusantara biro Wajo, warta sul sel.id dan KSI. Selasa, (2/5/2022).
Ambo Tang Masse angkat bicara karena ocehan Marsose dan dahliahnya Marsose di Poros Nusantara, menyudutkan ketua panitia menyidatkan utang Itu hoax, karena Marsose sendiri mengakui menerima uang sebesar 8 juta rupiah di kantor KSI disaksikan panitia + dahliahnya Marsose pegang 3 juta rupiah, jadi jumlah uang untuk setoran panitia sebesar Rp 11 juta rupiah ditangan Marsose dengan dahliahnya.
Lanjut Ambo Tang Masse selaku ketua panitia menerangkan bahwa catering yang di bawa Marsose dengan dahliahnya, snacknya panitia hargai Rp.6.000,- (enam ribu rupiah), sedangkan nasi kotaknya panitia hargai Ro.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) perkotak dan panitia tidak menghitung berapa jumlah sebenarnya yang dibawa karena panitia sibuk hanya marsose dengan dahliahnya Marsose satu nada mengatakan bahwa kami bawa 550 kotak nasi dan 550 kotak Snack.
Itulah yang laporan yang di terima panitia mengenai harga perkotak yang disepakati, itupun sangat tinggi diatas harga umum untuk nasi kotaknya Marsose dengan dahliahnya Marsose panitia hargai 20.000ribu rupiah x 550 kotak jumlah = Rp 11 juta rupiah, karena isinya cuma satu iris kecil ayam goreng, sop, air gelas.
Satu untuk snacknya Marsose dengan dahliahnya Marsose panitia hargai Rp 6000 ribu karena isinya onde-onde, panada satu, dan air gelas satu. Karena panitia sudah sepakat harga umum, panitia mengatakan bahwa kalau kita pesan snack di roti maros sempange itu kuenya untuk isi kotaknya bagus-bagus semua minumanya teh sosro isi kotak tersebut kantanya semua panitia.
Kenapa sih ini, Marsose dengan dahlianya Marsose selalu bikin hoax, jangan-jangan kedua orang ini hanya pintar saja ucapkan hoax tapi tidak tau artinya, apa itu hoax.
Kok juga ini Marsose dengan dahlianya Marsose menyebutkan bahwa uang dahliah bendahara kegiatan dialog komite tersebut uangnya habis 9 juta rupiah, padahal panitia tidak pernah liat dahliah mengeluarkan uang sejak pembentukan panitia melaingkan yang terkuras isi dompetnya adalah ketua panitia Ambo Tang Masse, mulai dari foto copy undangan, peserta, Atk, cetak ID, gantungan ID, panitia, baleho, air aqua untuk pada hari H. Untuk meja undangan semuanya dari toko buku Kabar SulSel Indonesia milik Ambo Tang Masse.
Bagaimanasih bisa di percaya ini dahliahnya Marsose sedangkan uang iklan KSI pengumuman sertifikat hilang sebesar 1,5 juta rupiah pada tahun 2019 sampai saat ini kita tidak tau rimbahnya sampai sekarang mungkin ludes uang iklan itu gara-gara happy dengan Marsose ya dahliah karena dahlianya Marsose seorang singel perent, selalu jalan dengan Marsose menggunakan agya merah padahal mobil tersebut bukan miliknya, melainkan milik tetangganya dekat rumah kontrakannya Marsose, di Atakkae Sengkang.
Itulah fakta yang sebenarnya, Marsose, capanna setiap datang kekantor KSI, minta isi perut Marsose dengan dahliahnya di penjual bakso seblah timur kantor KSI kecamatan Pammana Wajo, belum puas untuk isi perut minta untuk bungkus di bawa pulang kerumahnya dahlianya Marsose.
“Bungkus, mas untuk embak dahliahnya Marsose, inikah yang di maksud KSI selalu tayangkan berita hoax, untuk metesahkan pejabat di Wajo atau oknum pejabat, gimnasih mau di percaya sama Ambo Tang Masse,” ujar Ambo Tang Masse.
Mulai dari tahun 2000 Marsose selalu hoax instrinya, demi dayang dayang, yang penting happy, itulah yang sebenarnya Marsose, sudah di kasih air susu di balas air tubah, karena orang Marsose ini saya yang rekomendasikan untuk jadi kabiro pada harian Palopo Pos, jadi lama sama-sama di harian Palopo Pos fajar grup, untuk tangani koran Palopo Pos.
“Pada saat itu tugas saya hanya bikin berita dan melanglang buana mengembangkan sayap harian Palopo Pos di Sultra mengangkat biro di Kolaka dan Kendari, ini fakta bukan hoax dan kaleng kaleng berita KSI, jangan jangan Marsose ini tidak paham namanya hoax, pintar saja gomong tapi tidak tau artinya, sampai-sampai minta Dewan Pers perangi berita hoax di Wajo, tapi saya baca bahasa tubuhnya marsose ini jangan jangan hanya minta perlindungan saja dengan Dewan, Pers,” katanya Ambo Tang Masse.
(Red)
Komentar