KabarSulSelIndonesia.com – Wajo
Direktur utama PTMedia Kabar SulSel Indonesia angkat bicara menilai penyampaian nya melalui Media Poros Nusantara baru-baru ini, mengatakan bahwa pemberitaan KSI yang selalu tayang setiap malam adalah hoax dan meresahkan sejumlah pejabat, instansi pemerintah di Wajo atau oknum pejabat yang selaluh di unggah oleh media KSI.
Sehingga Marsose minta ke dewan pers turun tangan perangi berita hoax khususnya di Wajo dan Marsose mengatakan bahwa pimpred KSI, tidak kantongi sertifikat kompetensi wartawan utama, ini lucu kan ucehanya Marsose karena mereka belum pernah ketemu pimpred KSI, dan tidak perna melihat wajah pimpred KSI, karena pimpred KSI, tinggal di jakarta sedangkan Marsose tinggal di rumah kontrakanya atakkae kabupaten Wajo.
Marsose ini bilang KSI selalu tayangkan berita hoax, jangan jangan ocehanya di media Poros Nusantara dia ciptakan berita hoax, untuk sengaja merusak nama baik KSI, yang selama ini selalu menayangkan berita yang akurat dan penuh fakta, lengkap dengan rekamanya Oleh nara sumber, dan nara sumber siap jadi saksi di pengadilan bilamana ada salah satu pemberitaan KSI yang di pradilangkan.
Marsose ini saya tau persis kompetensinya dan skilnya pada saat aktif di Palopo pos fajar grup, ini orang sayaji yang rekomendasikan dengan pimpred harian Palopo pos , dulunya Marsose ini tidak tau mengirim berita ke redaksi Palopo pos, sayaji yang selalu di telpon kalau mau kirim berita, jadi saya cape kuajarimi, dan dulu Marsose ini hanya tinggal di Siwa masih canggung beradaptasi dengan pejabat, tapi saya selalu kasih gagasan dan tata cara komonikasi dengan pejabat, tapi dari awal saya baca bahasa tubuhnya saat sama sama di harian Palopo Pos, bahwa seorang Marsose ini tingkat pendidikanya rendah, hanya kami akui Marsose punya modal keberanian dan penampilan gaya musang, pokoknya salah atau benar labrak saja, itulah perinsip Marsose yang melekat sampai saat ini. Marsose juga sudah pintar berbicara tentang kaidah – kaidah jurnalis tapi belum tentu di pahami semua, tentang itu.
Karena tentang juknis dana BOS saja tidak tau, nanti dia tau setelah direktur KSI teransfer sedikit ilmunya tentang jeknis dana BOS ke Marsose baru mereka paham, jadi orang ini tidak bisa bedakan mana hoax dan mana bukan hoax, kita berbicara tentang menjatuhkan popularitas oleh pejabat, tertentu.
KSI tidak merasa menjatuhkan pejabat dan KSI bukan penjilat bela sana bela sini, yang penting harus terungkap kebenaran, pantas Marsose ini tida lulus, pada saat ikut uji kompetensi wartawan (UKW) yang digelar PWI SulSel di Sengkang Kabupaten Wajo, karena tingkat pendidikanya sangat rendah, puluhan orang ikut uji kompetensi tersebut pada tahun 2019 hanya Marsose saja tidak lulus.
Inilah membuktikan bahwa Marsose, tidak pahami namanya berita hoax, menurut UUD no 40 tahun 1999 pasal 1 ayat 4 wartawan adalah orang yang teratur berbicara, tidak asal bicara ngaur, seperti abunawas pada saat panjat kelapa tidak bisa turun mereka berjanji potong kerbau sekalinya sampai dasar tanah, tidak jadi potong kerbau karena sudah nalupai apa yang perna di ucapkan, inilah Marsose gambaran abunawas, dan sudah pintar bicara kaidah-kaidah, tapi baginya tidak pernah diterapkan bagi diri Marsose.”Ujar Ambo Tang Masse
Lanjut Ambo Tang Masse direktur utama KSI yang gram melihak tindak tanduknya Marsose, tidak mau mengakui kegiatanya di Sallo Hotel Sengkang padahal sudah jelas ocehanya jelas jelas ucapkan di kantor KSI pada bulan Februari 2022 lalu, jangan kebusukan berikan pada orang keharumanya di tukar untuk di miliki , Yenaro Yaseng Yakko idi napakennaiki ayat, tapi kalau dirinya aja, dan Marsose harus bertanggung jawab ocehanya bemberikan dua persen kepada pihak Disdik Wajo, kalau gentelmen, jangan berani ngomong tapi tidak bertanggung jawab, yang penting nanti publik yang menilai yang mana hoax, dan mana bukan hoax,
(Redaksi)
Komentar