Diduga ASN Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo Berbisnis dengan kolehanya

Pendidikan, Wajo772 views

KabarSulSelIndonesia.com – Wajo

Jual alat pemadam api, alias racun api kesekolah di Wajo, catut nama bupati wajo, diduga ASN dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo berbisnis dengan kolehanya.

Setelah mendengarkan informasi ini tim KSI, menelpon salah satu perpanjangan tangan disdik Wajo yang beberapa waktu lalu membenarkan bahwa memang ada racun api yang di beli pihak sekolah senilai Rp 450.000/Sekolah, berbeda yang dikatakan oleh warga desa Watan Rumpia Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo, sebut saja sicungcungpene yang mengetahui, tindak tanduk di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo. mulai penjualan hand sanitizer 2.7juta Sekolah, kain sutra/guru setiap sekolah, dan lainya, padahal semuanya ini tidak masuk dalam juknis biaya oprasional sekolah (bos) inilah kurang bijaknya daerah padahal harapan persiden RI salurkan dana bos untuk sekolah untuk kemajuan pendidikan, tapi selalu ada oknum ASN dilingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo berani main api, kebal hukum, salah gunakan jabatanya untuk peribadi, dan golonganya atau konconya, ujung kesempatan dalam kesempitan untuk menikmati bersama dan enak sama enak, katanya sicungcungpene

Lanjut sicungcungpene yang harus bertanggung jawab hal ini tentu sekertaris disdik dan juga selaku manager dana BOS, Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo, juga sekertaris dinas pendidikan wajo ini ada apa menggelar bintek di Makassar, dan membayar 4,5 juta/Sekolah di kali 398 sekolah di Wajo, SD dan SMP berarti Miliyaran Rupiah Dana BOS di belanjakan di luar Wajo, kenapa tidak dibelanjakan di Wajo saja agar pertumbuhan ekonomi daerah sendiri, yang merata dan berkeadilan.

Patut di duga ada bagi bagi fi, iya, pantas penilaian kinerja seluruh OPD, di Wajo tahun yang lalu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo mendapat nomor yg paling buncit, kabid SD yang juga di konfirmasi sebagai atasan langsung sekolah SD dan SMP berjumlah 398 yang ikut bintek di makassar, tanggal 21 Maret sampai tanggal 26 Maret 2022 lalu mengatakan bahwa pihaknya tidak tau menahu tentang bintek tersebut, bahkan tidak ada kordinasi oleh pimpinan, tuturnya, Bupati Wajo yang dikonfirmasi tentang ASN yang berani main api dan kebal hukum, melalui ponsel peribadinya, tidak aktif hingga berita ini di turunkan

(Tim KSI)

Komentar